Lebaran Sebentar Lagi! 2C2P Perkirakan Kenaikan Transaksi Industri Online Travel
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
"Dengan tren kenaikan mobilitas serta upaya pemerintah dalam pemulihan industri pariwisata, kami melihat bahwa transaksi di kategori online travel seperti pembelian tiket penerbangan dan penyewaan kamar hotel akan meningkat pesat, bahkan lebih tinggi dari tahun lalu, bahkan bisa jadi melampaui angka transaksi pada 2019 sebelum pandemi COVID-19 melanda," jelasnya.
Di sisi lain, Mira Tania menekankan bahwa perkembangan kebiasaan masyarakat bertransaksi secara online ini bukan hanya jadi peluang, namun juga menantang kesiapan dari sisi pelaku bisnis di level berbeda. Apalagi ketika kini masyarakat sudah memahami digital payment, pelaku bisnis harus dapat memenuhi tuntutan masyarakat akan layanan yang lebih cepat, lebih nyaman, dan lebih baik.
Baca Juga: Intip Peluang Mudik, Pelaku UMKM Jangan Tinggal Diam
"Untuk mengoptimalkan peluang yang ada, banyak faktor- faktor baru yang harus dipertimbangkan. Misal, kita lihat kini tren pemanfaatan cicilan Buy Now Pay Later yang begitu naik daun untuk transaksi perjalanan. Hal-hal seperti ini yang perlu disiapkan pelaku bisnis sehingga bisa lebih percaya diri melayani konsumen dengan maksimal," katanya.
Sebagai gambaran, dalam laporan InfoBrief IDC hasil kolaborasi dengan 2C2P yang bertajuk “How South Asia Buys and Pays” sebelumnya mencatatkan popularitas Buy Now Pay Later yang kian meningkat penetrasinya di industri e-commerce, ride hailing dan juga bisnis perjalanan.
Baca Juga: Jasa Raharja Tinjau Kesiapan Angkutan Mudik Lebaran 2022
Di Indonesia, per 2020 ada sekitar 7,8 juta pengguna layanan Buy Now Pay Later, yang saat itu baru 2 tahunan masuk ke pasar Indonesia.
"Merchant yang bermitra dengan 2C2P sudah membuktikan dampak besar digital payment dalam mendongkrak bisnis selama pandemi. Sejak awal tahun ini, kami pun sudah membantu merchant untuk melakukan analisis dan perencanaan mendalam untuk mengantisipasi perubahan perilaku konsumen ke digital payment sepanjang tahun 2022. Kami sangat bersemangat untuk melihat geliat digital payment selama Ramadan dan perayaan Idul Fitri 2022. Tentunya ini menjadi momentum yang baik untuk kita bersama dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia," tutup Mira Tania.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: