Demokrat Sebut Rakyat Lebih Makmur di Era SBY Dibanding Masa Pemerintahan Jokowi, Ini Buktinya
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan menyebut geliat pembangunan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih baik dibandingkan era pemerintahan Presiden Jokowi.
Syarief mengungkapkan fakta data pembangunan Indonesia secara makro semasa 3 Presiden.
Dia merinci pemerintahan Jokowi hanya berhasil membangun jalan tol lebih panjang namun pembangunan jalan secara keseluruhan jauh lebih pendek dari Presiden-presiden sebelumnya.
Baca Juga: Jubir Demokrat Bikin Survei Julukan untuk Jokowi, Mayoritas Pilih ‘The King Of Lip Service’
Faktanya, Presiden Soeharto mampu membangun jalan sepanjang 374.196 km, kemudian Presiden SBY adalah 144.825 km, jauh lebih panjang ketimbang Presiden Jokowi yang hanya mampu membangun jalan pendek sekali 32.492 km.
Pertumbuhan ekonomi, misalkan, rata-rata pertumbuhan ekonomi pada era Presiden Suharto sebesar 7 % sedangkan Presiden SBY mampu mencapai rata rata 6 persen, sedangkan masa Presiden Jokowi hanya di angka 5 persen.
“Artinya prestasi Presiden Jokowi tidak lebih baik dari kedua Presiden sebelumnya,” kata Syarief dalam keterangannya, Rabu (20/4/2022).
Jadi, lanjut Syarief, menjadi sangat wajar era Presiden SBY subsidi kebutuhan pokok rakyat lebih besar.
Pada APBN-P 2014, Presiden SBY mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp 350,3 T dan non-energi Rp 52,7 T. Sementara era Jokowi, pada APBN 2022, subsidi energi hanya dianggarkan Rp 134 T dan non-energi Rp72,9 T.
“Ini bukti era SBY negara jauh lebih berpihak dan melindungi rakyatnya,” ungkapnya.
Menurut Syarief, begitupun dalam hal Income per kapita, laju kenaikan pada era Presiden Jokowi juga sangat lambat.
Faktanya, jika pada 2004 pendapatan per kapita Indonesia hanya sebesar US $ 1181,6, maka di akhir era Presiden SBY pada 2014 naik signifikan US$ 2349.4 menjadi US$ 3531.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti