Situasi Meruncing di Palestina, Bennett Salahkan Hamas karena...
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyalahkan Hamas atas meningkatnya ketegangan di Israel dan Palestina. Bennett menyebut ketegangan yang terjadi sejak Jumat pekan lalu sebagai kampanye melawan Israel yang dipimpin oleh Hamas.
Bennett mengklaim Israel melakukan semua yang dia bisa untuk memastikan bahwa semua orang Israel termasuk Yahudi, Muslim dan KristenĀ dapat menghabiskan hari-hari suci mereka dengan aman.
Baca Juga: Memanas, Jet Tempur Mulai Israel Serang Beberapa Pangkalan Militer Hamas di Gaza
"Untuk tidak berpartisipasi dalam kebohongan dan kekerasan terhadap orang Yahudi," katanya seperti dilansir laman Anadolu Agency, Selasa (19/4/2022).
Bennett berjanji bahwa menurut hukum internasional, bagian timur Yerusalem yang diduduki akan tetap terbuka untuk semua orang. Tentara Israel juga mengumumkan bahwa sistem pertahanan rudal Iron Dome-nya telah menghancurkan sebuah roket yang diduga ditembakkan dari Gaza.
Sejauh ini belum ada pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok perlawanan bersenjata Palestina di Gaza mengenai insiden tersebut.
Sementara itu, Hamas pada Ahad lalu juga menyalahkan Israel atas ketegangan yang sedang berlangsung di titik nyala Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina sejak pasukan Israel menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa pada Jumat pekan lalu di tengah bentrokan dengan jamaah. Bentrokan tersebut melukai ratusan orang.
Pada Ahad, lebih dari 700 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Al-Aqsa di bawah perlindungan ketat polisi untuk merayakan liburan Paskah Yahudi selama seminggu, yang dimulai pada Jumat. Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengutuk eskalasi Israel di lokasi titik nyala.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu "Gunung Kuil", dengan mengatakan bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Sejak 2003, Israel mengizinkan pemukim masuk ke kompleks itu hampir setiap hari. Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Ini mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: