Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

66% Orang di Asia Pasifik Percaya Teknologi akan Berhasil Menciptakan Keberlanjutan Perusahaan

66% Orang di Asia Pasifik Percaya Teknologi akan Berhasil Menciptakan Keberlanjutan Perusahaan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang-orang di seluruh dunia menuntut lebih banyak kemajuan dalam upaya keberlanjutan dan sosial dan meminta perusahaan untuk mendorong inisiatif ini, menurut sebuah riset baru oleh Oracle dan Pamela Rucker, Penasihat CIO dan Instruktur untuk Pengembangan Profesional Harvard.

Riset yang dinamakan ‘The No Planet B’, mensurvei terhadap lebih dari 11.000 konsumen dan pemimpin bisnis di 15 negara menemukan bahwa orang sudah kecewa dengan kurangnya kemajuan yang dibuat masyarakat menuju keberlanjutan dan inisiatif sosial, mereka ingin organisasi mengubah dari sekedar omongan menjadi tindakan, dan mereka percaya bahwa teknologi dapat membantu organisasi sukses di mana manusia telah gagal.

Perkembangan dua tahun terakhir telah menyoroti keberlanjutan dan upaya sosial, dimana banyak orang di seluruh dunia yang merasa kecewa dengan kurangnya kemajuan dan menyerukan agar perusahaan meningkatkan kedua upaya tersebut. Di bawah ini adalah beberapa temuan utama dari wilayah JAPAC.

95 persen orang percaya faktor keberlanjutan dan sosial lebih penting dari sebelumnya dan 81 persen mengatakan peristiwa selama dua tahun terakhir telah menyebabkan mereka mengubah tindakan mereka.

94 persen responden percaya bahwa masyarakat belum membuat kemajuan yang cukup terhadap inisiatif sosial, 40 persen mengaitkan kurangnya kemajuan dengan orang yang terlalu sibuk dengan prioritas lain, 43 persen percaya itu adalah hasil menekankan pada keuntungan jangka pendek daripada manfaat jangka panjang, dan 37 persen percaya orang terlalu malas atau egois untuk membantu menyelamatkan bumi ini.

50 persen percaya bahwa bisnis dapat membuat perubahan yang lebih berarti pada faktor keberlanjutan dan sosial daripada individu atau pemerintah.

75 persen frustrasi dan tidak puas dengan kurangnya kemajuan bisnis dalam mendorong insiatif berkelanjutan dan sosial hingga saat ini, dan 91 persen percaya bahwa tidak cukup bagi bisnis untuk mengatakan bahwa mereka memprioritaskan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) – tetapi mereka perlu melihat tindakan dan bukti nyata.

89 persen percaya bisnis akan membuat lebih banyak kemajuan menuju keberlanjutan dan tujuan sosial dengan bantuan AI, dan 66 persen bahkan percaya bahwa teknologi seperti robot akan berhasil ketika manusia gagal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: