Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan Program Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) Edisi Vokasi tahun 2022 pada Sabtu lalu (16/4).
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (Dir. Akademik PTV) Kemendikbudristek, Benny Bandanadjaya mengatakan, program ini menjadi salah satu implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi mahasiswa vokasi di Indonesia untuk belajar selama satu semester di kampus luar negeri sekaligus magang di industri yang menjadi mitra kampus tersebut.
Baca Juga: Kemendikbudristek Tawarkan Jalan Kebudayaan untuk Hidup yang Berkelanjutan Dalam Pertemuan G20
“Kami (Kemendikbudristek) ingin memberikan kesempatan kepada mahasiswa vokasi untuk belajar di luar negeri agar mereka memiliki pengalaman belajar dan bekerja di luar negeri sehingga soft skills mereka meningkat. Mereka juga bisa mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan temannya dari negara yang berbeda yang ada di kampus tersebut,” kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (24/4/2022).
Benny menyatakan, setelah mengikuti Program IISMA Edisi Vokasi ini tentunya para mahasiswa akan merasakan manfaat karena memiliki pengalaman magang di industri luar negeri. Selain itu, hubungan kerja sama kampusnya di Indonesia dengan kampus tempatnya magang di luar negeri dapat terjalin baik.
“Minimal dia (mahasiswa) memiliki pengalaman dan menjadi referensi baginya ketika mencari kerja. Selain itu, para mahasiswa dapat membawa terobosan untuk mengembangkan program-program kampusnya berdasarkan pengalaman magang di kampus luar negeri,” tuturnya.
Menurutnya, dalam program ini, para mahasiswa akan mendapatkan berbagai fasilitas akomodasi melalui beasiswa yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yaitu uang saku, uang transportasi, tempat tinggal, dan biaya kuliah.
“Program ini sangat menarik sekali bagi mahasiswa karena bisa belajar di luar negeri sekaligus memiliki pengalaman bekerja. Kesempatan ini sangat luar biasa. Jadi, kalau adik-adik mahasiswa yang ada di sini tidak ikut semester ini meski semester depan lulus, nggak bisa daftar,” jelas Direktur Akademik PTV.
Benny juga meminta perguruan tinggi vokasi yang mahasiswanya mengikuti program IISMA Edisi Vokasi untuk mengakui jumlah SKS dari pelaksanaan kegiatannya selama di luar negeri sebagai semester MBKM.
“Kita tahu, di dalam politeknik itu sistem mata kuliahnya sudah dipaketkan setiap semesternya. Begitu memasuki program IISMA, semester ini kita sebut sebagai semester MBKM. Jadi mahasiswa tersebut tidak kehilangan semesternya tinggal melanjutkan sisa SKS yang belum diambil,” jelasnya.
Adapun beberapa negara yang telah mendukung program IISMA yaitu Inggris, Jerman, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Australia. Tahun ini, program IISMA Edisi Vokasi menargetkan sebanyak 400 mahasiswa vokasi baik itu pendidikan tinggi negeri maupun pendidikan tinggi swasta. Bagi mahasiswa program Diploma III (D3), para mahasiswa dapat mendaftar pada saat semester III. Sementara itu, bagi mahasiswa Diploma IV (D4), para mahasiswa dapat mendaftar saat semester IV atau semester VI.
Pada kesempatan ini, Ketua IISMA Edisi Vokasi Hilda Cahyani menyampaikan bahwa sepuluh jurusan yang menjadi prioritas pada IISMA Edisi Vokasi yakni bidang industri, perhotelan, dan pariwisata, bidang rekayasa, bidang teknologi informasi, bidang bisnis dan manajemen, bidang akuntansi; bidang kelautan, dan maritim, bidang pengelolaan air, bidang pertanian, bidang industri kreatif, serta bidang hubungan masyarakat.
“Inilah yang membedakan antara IISMA akademik dengan IISMA Edisi Vokasi. Pada IISMA Edisi Vokasi, para mahasiswa harus mengambil bidang yang ada irisannya sehingga menguatkan bidang ilmu yang mereka pelajari dan yang tidak temukan dikampusnya tapi didapatkan dikampus luar negeri,” papar Hilda.
Kepada para mahasiswa vokasi, Hilda berpesan untuk mengambil kesempatan ini dan jangan takut gagal. Dirinya pun menegaskan, dibutuhkan perjuangan serta pemikiran yang positif agar IISMA dapat lebih baik kedepannya.
“Kalau kita memikirkan kegagalan maka kegagalan akan datang. Tapi, kalau kita memikirkan suatu hal yang positif, kita memikirkan mimpi, itu mungkin gagal pada saat sekarang tetapi IISMA nantinya akan bisa didapatkan,” tutur Hilda.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Politeknik Negri Batam, Uuf Brajawidagda sangat mendukung program IISMA Edisi Vokasi.
“Ini program yang sangat luar biasa. Saya yakin para mahasiswa di 44 politeknik lainnya sangat antusias untuk mengikuti program ini,” tuturnya.
Uuf mengatakan, dengan memberikan kesempatan untuk melihat dunia yang lebih baik, program IISMA ini diyakini akan mengubah jalan hidup para mahasiswa.
“Banyak cerita dari mahasiswa kami yang mengikuti program magang di luar negeri yang telah berubah jalan hidupnya. Banyak mahasiswa yang secara ekonomi tidak mungkin mampu belajar dan magang di luar negeri, kini bisa menata jalan hidup yang lebih baik lagi,” ujar Uuf.
Untuk itu, Uuf mengajak koleganya di seluruh perguruan tinggi vokasi untuk memanfaatkan program IISMA Edisi Vokasi dan mendukung para mahasiswa yang memiliki motivasi untuk mengembangkan kompetensinya.
“Program ini layak untuk diperjuangkan. Mari kita dukung anak-anak kita untuk memanfaatkan kesempatan ini mumpung kesempatannya ada. Kadang-kadang kita menyesal ketika kesempatannya sudah tidak ada. Sekecil apapun dukungan sangat berarti untuk anak-anak kita, dan menunjukan bahwa kita ada untuk mereka,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Adrial Akbar