Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadeh... Hengkang dari PSI, Tsamara Amany Dapat Tudingan 'Kadrun', Netizen: Welcome to The Jungle!

Hadeh... Hengkang dari PSI, Tsamara Amany Dapat Tudingan 'Kadrun', Netizen: Welcome to The Jungle! Kredit Foto: Instagram/Tsamara Amany Alatas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nasib apes dialami politisi muda, Tsamara Amany. Setelah mengumumkan keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara mendapat persekusi di dunia maya. Eks pendukung Jokowi di Pilpres 2019 itu, dikadrunkan oleh sejumlah warganet. Tsamara yang sabar ya...!

Serangan mulai muncul setelah Tsamara memutuskan keluar dari PSI, Senin (18/4). Tidak adanya penjelasan gamblang soal alasannya keluar dari PSI, membuat sejumlah warganet berspekulasi. Ada yang menduga, Tsamara keluar dari PSI, ada kaitannya dengan sikap politik suaminya, Ismail Fajrie Alatas yang memiliki kedekatan dengan Gubernur DKI, Anies Baswedan. Sedangkan PSI, selama ini, jadi partai yang paling getol menyerang Anies.

Sejak itu, serangan kepada Tsamara terasa begitu massif dan gencar. Hampir tiap hari, ada saja warganet yang menyerangnya. Kebanyakan memang dari akun-akun tidak jelas. Mereka menyebut aktivis yang kini tinggal di Amerika Serikat itu, sebagai kadrun alias kadal gurun. Istilah kadrun biasanya digunakan untuk menyebut kelompok oposisi pemerintah, juga dialamatkan ke pendukung Anies.

Baca Juga: Puji Tsamara Amany, Refly Harun Singgung PSI yang Fokus ke Anies Baswedan: Bagi Saya Partai...

Serangan lainnya terasa mengiris kuping. Ada yang menyinggung SARA, rasis hingga mengarah pada pelecehan. Mendapat serangan bertubi-tubi, Perempuan kelahiran 1996 itu, jengah juga. Di akun Twitter miliknya, Tsamara lalu mengunggah sebuah tangkapan layar omongan netizen yang menurutnya sudah rasis dan berbau ujaran kebencian. Ia pun meminta perhatian polisi untuk mengusut cuitan tersebut.

“Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme,” tulis Tsamara, di akun @TsamaraDKI.

Tak cuma itu, serangan datang juga dari sebuah akun di Twitter dengan foto profil mengenakan jaket GP Ansor. Belakangan diklarifikasi, akun tersebut bukan milik anggota Banser. Foto yang dipakai oleh akun tersebut hanya dicatut saja.

Di tengah derasnya serangan dari warganet, ternyata banyak tokoh yang memberikan dukungan terhadap Tsamara. Ketum PKB, Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin misalnya, memberikan semangat kepada Tsamara agar kuat menghadapi serangan.

“Tetap semangat @TsamaraDKI untuk mengabdi, abaikan mereka yang sebenarnya bodoh tapi sok tau,” kicau Cak Imin, di akun @CakIminNow.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti meminta Tsamara jangan menyerah. “Tetap kuat, positif dan bahagia, jangan buang energi untuk melawan kebodohan,” cuit Susi dalam bahasa Inggris, di akun pribadinya @susipudjiastuti.

Pengamat media sosial, Ismail Fahmi ikut mendukung Tsamara. Kata dia, Tsamara yang baru keluar dari PSI saja langsung dilabeli kadrun. Padahal, Tsamara belum sekalimatpun melayangkan kritik kepada pemerintah. Menurut Fahmi, label kadrun kini disematkan kepada siapa saja yang sikapnya bertentangan dengan pemerintah.

“Siapapun yang tidak sejalan, bahkan sekedar tidak sesuai yang diinginkan saja, akan dicap kadrun,” cuit @ismailfahmi.

Jubir muda PAN, Febri Wahyuni menyebut, lebel kadrun mulai muncul sejak Pilpres 2019. Kata dia, orang yang sering menuduh kadrun adalah para penjilat rezim. Ia mengalami sendiri. Di 2019, ia menjadi relawan Jokowi. Kemudian saat mengkritik kinerja kabinet, langsung dicap kadrun.

“Ketika diperhatikan satu persatu akun-akun yang sering melabeli orang-orang dengan kata kadrun adalah mereka yang tidak memiliki jabatan apapun di Pemerintahan,” ujar @unifebri.

Akun @masdim212 tak heran dengan berbagai serangan kepada Tsamara. Menurut dia, selama di PSI, Tsamara tak pernah merasakan ulah buzzer yang bar-bar. “Welcome to the jungle, Mbak,” ujarnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Bahas Jejak Bisnis di Balik Isu Toleransi Sampai Singgung Keras Cokro TV, Simak!

“Saya setuju, laporin aja biar orang nggak asal omong lagi. Kadrun-cebong ini udah sangat menyebalkan,” dukung @WisnuArdiant. “Gegara politik polarisasi, saat ini di Indonesia hanya ada 2 jenis manusia. Kalau bukan cebong, ya kadrun...” timpal @we_wahyudieko.

Namun, akun @bendongajeg justru meledek Tsamara yang dianggap tidak kuat dengan kelakuan warganet. “Kenapa jadi baperan sih, aku sering dikata cebong, PKI dll. Ora tak pikir,” ledek @bendongajeg. “Cebong dan kadrun online saling ejek2an di medsos juga santai kok wkwk,” timpal @rsnajzz. [BCG]

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: