Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gegara Pasokan Bunga Matahari Tipis, Minyak Sawit Makin Ditunggu Uni Eropa!

Gegara Pasokan Bunga Matahari Tipis, Minyak Sawit Makin Ditunggu Uni Eropa! Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasca konflik Rusia – Ukraina telah membuat pasokan minyak bunga matahari ke Uni Eropa terganggu. Hal ini lantaran kedua negara merupakan produsen utama minyak bunga matahari yang memenuhi kebutuhan domestik kawasan Uni Eropa. 

Juru Bicara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Tofan Mahdi mengatakan, perang Rusia - Ukraina membawa dampak positif bagi produsen minyak sawit seperti Indonesia. Lantaran kekurangan pasokan minyak nabati, membuat negara-negara di Uni Eropa kembali membeli minyak sawit.

Baca Juga: Keunggulan Minyak Sawit Banyak Banget, Berikut 5 di Antaranya

Dilansir dari laman InfoSAWIT pada Senin (25/4), padahal sebelumnya, banyak negara-negara di Uni Eropa telah membranding produknya dengan labelisasi palm oil free. Dijelaskan Tofan, saat ini menjadi waktu yang tepat dalam mengkampanyekan potensi dan dampak minyak sawit Indonesia, berharap masyarakat lebih memahami kepentingan lain di balik kampanye negatif yang dilakukan negara-negara Eropa. Apalagi, menurutnya, kontribusi minyak kelapa sawit Indonesia terbukti telah nyata.

Sebelumnya pada tahun 2021, sektor kelapa sawit menjadi andalan ekspor nasional dengan kontribusi diperkirakan mencapai hingga 15 persen. Tercatat kontribusi nilai ekspor 2021 kelapa sawit terhadap devisa negara mencapai US$35 miliar atau lebih dari Rp500 triliun. 

Baca Juga: GAPKI Jabarkan Challenges yang Dihadapi Sawit Indonesia Saat Ini

Tofan menilai, di tengah naiknya harga minyak nabati dunia, menjadikannya sebagai momen paling tepat bagi para pelaku usaha kelapa sawit untuk memperbaiki tata kelola perkebunan kelapa sawit. Sehingga hasil produksi menjadi lebih baik dengan performa yang terus meningkat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: