Tsamara Amany Dihujat Gegara Mundur dari PSI, Pengamat: Tak Usah Pedulikan Akun Siluman!
“Netizen kita itu terkenal norak dan kasar. Tak perlu tahu persis motif Tsamara keluar dari PSI langsung di- bully dan dimaki, bahkan dituduh kadrun. Ini penanda tegas residu Pemilu 2019 tak pernah hilang,” simpul Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. “Noraknya lagi yang terbelah itu cuma netizen yang tak dapat untung apapun. Sementara parpol yang jelas bermusuhan saat pilpres malah saling berangkulan.” (Detik.com, 23/4/2022, 16:22 WIB).
Sosok Profesor Ismail Fajrie Alatas (38 tahun), Guru Besar Kajian Islam dan Timur Tengah di New York University, suami Tsamara, diyakini para haters berperan besar dalam faktor mundurnya sang politisi dari PSI. “Padahal dia tak pernah melarang saya berpolitik karena saat kami bertemu pun saya sudah aktif di PSI,” ungkap Tsamara kepada Rosiana Silalahi (21/4/2022).
Baca Juga: Waduh! Anggota Banser Disentil KH Syukron: Tugasmu Jaga Kiai, Malah Jaga Gereja
Diungkitnya kedatangan Anies Baswedan sebagai tamu pernikahan Tsamara & Aji—nama panggilan Fajrie--di Hotel Fairmont Senayan, 19 Oktober 2019, memang sangat berlebihan kalau bukan sangat konyol. Sebab, saat itu Presiden Jokowi pun hadir sebagai tamu. Bahkan saat akad nikah, saksi pernikahan adalah Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Ini terjadi karena saat itu Tsamara—masih berusia 23--menjadi juru bicara keduanya pada pilpres tahun itu.
Kehadiran putri pengusaha tambang Muhammad Abdurachman Alatas ini di dunia politik nasional memang cukup fenomenal. Tsamara bergabung dengan partai baru PSI ketika saat mengerjakan tugas akhir skripsi sebagai mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina. Meski “anak baru”, pamornya moncer dengan komentar-komentar artikulatif, berani mengungkapkan pendapat dan tak ragu berpolemik terbuka dengan politisi senior.
Tsamara bahkan menyentil Presiden Rusia Vladimir Putin melalui cuitannya di tahun 2018. Dia bilang Putin tidak memberikan kebebasan kepada rakyat Rusia untuk berekspresi dan membiarkan korupsi merajalela di negaranya. Kritik ini mendapat tanggapan surat kabar Russia Beyond The Headlines (RBTH, kini menjadi Russia Beyond saja) yang membela Putin.
Pada pemilu legislatif 2019, Tsamara yang mewakili dapil Jakarta II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri) mendulang suara cukup signifikan sebanyak 103 ribu suara, hanya kalah dari politisi kawakan Hidayat Nur Wahid yang meraup 248 ribu suara. Namun dengan ambang batas parlemen sebesar empat persen—sementara suara PSI belum berhasil tembus dua persen—membuat Tsamara gagal melenggang ke Senayan.
Baca Juga: Gus Yaqut Puji Menteri BUMN, Sinyal GP Ansor Dukung Erick Thohir di Pilpres 2024?
Prestasi individualnya sebagai mahasiswi tak mengecewakan. Dia lulus kuliah dalam 3,5 tahun, lulus dengan predikat magna cum laude dengan IPK 3,86, dan diwisuda pada April 2018. Persis dua tahun kemudian, dia mengumumkan diterima di New York University untuk studi pascasarjana di bidang Kebijakan Publik dan Kajian Media ( Public Policy & Media Studies)) melalui beasiswa Fulbright.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: