Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Malaysia Kirim Peringatan untuk Negara-negara Dunia Setelah Indonesia Melarang...

Malaysia Kirim Peringatan untuk Negara-negara Dunia Setelah Indonesia Melarang... Kredit Foto: Reuters/Lim Huey Teng

Indonesia dan Malaysia mewajibkan biodiesel untuk dicampur dengan minyak sawit dalam jumlah tertentu --masing-masing 30% dan 20%-- dan baru bulan lalu mengatakan mereka tetap berkomitmen pada mandat tersebut, meskipun harga sawit lebih tinggi. 

Negara-negara lain juga membuat biofuel dari lemak hewani dan minyak nabati seperti jagung dan kedelai, dan memberlakukan mandat. Permintaan untuk biofuel tersebut telah meningkat dari upaya mitigasi perubahan iklim. 

Baca Juga: Di Pasar Internasional, Berapa Harga Biodiesel Indonesia?

Malaysia menyumbang 31% dari pasokan minyak sawit global, kedua setelah Indonesia 56%.

Meskipun Malaysia diharapkan mendapat manfaat dari kebijakan drastis Indonesia, produsen menghadapi kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi dan mengatakan mereka tidak dapat mengisi kesenjangan pasokan global.

"Malaysia juga perlu melihat stok dan perkiraan produksinya untuk memastikan permintaan lokal tidak diabaikan sambil memenuhi permintaan global," kata Ahmad Parveez.

Investor telah mengantisipasi Malaysia akan membawa puluhan ribu pekerja migran ke perkebunan staf dan meningkatkan produksi. Namun, Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA) mengatakan masuknya pekerja akan meningkatkan produksi paling banyak hanya 1 juta ton.

"Kenyataannya, kami dapat meningkatkan produksi kami tetapi ini masih belum cukup untuk memenuhi permintaan dunia," kata Chief Executive Officer MPOA Nageeb Wahab.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: