Saat ini, harga biodiesel pasar internasional lebih tinggi dibandingkan harga pasar domestik. Kendati demikian, pelaku usaha tetap memilih untuk mengimplementasikan mandatori B30.
Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Paulus Tjakrawan menyebutkan, harga biodiesel di pasar internasional mencapai USD1790/ton. Harga ekspor biodiesel CIF Rotterdam termasuk biaya pengapalan dan asuransi telah mencapai USD1.790/ton atau lebih tinggi dibandingkan harga di dalam negeri. Terdapat selisih USD200 per ton dengan harga domestik USD1.500 per ton atau sekitar Rp15.599 per liter.
Baca Juga: Komitmen Indonesia Melalui Biodiesel Meraih Net Zero Emission
Pada 2021, jumlah alokasi penyaluran B30 sebesar 10.257.952 Kl. Selanjutnya alokasi penyaluran tahun 2022 ditargetkan sebesar 10.151.018 Kl. Sementara itu, ekspor biodiesel di tahun sama sekitar 141 ribu Kl.
"Untuk kebutuhan domestik maka besaran volume dan wilayah pasokan mengikuti aturan Keputusan Menteri ESDM Nomor 150/2021. Jadi kebijakan biodiesel ini berdasarkan kepada regulasi dan aturan yang ditetapkan pemerintah," kata Paulus, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Rabu (20/4/2022).
Baca Juga: Komitmen Capai Energi Bersih, Menko Airlangga Tegaskan Program Biodiesel Bagian dari Road to G20
Lebih lanjut dijelaskan Paulus, produsen biodiesel ibarat tukang jahit yang menerima jasa. Tidak ada insentif dan subsidi yang diterima produsen biodiesel karena biodiesel dibeli dengan harga keekonomian. Besaran harga indeks biodiesel diatur oleh Peraturan Kementerian ESDM.
Konsistensi program biodiesel berdampak positif terhadap iklim investasi. Paulus menuturkan pembangunan pabrik biodiesel terus meningkat hingga tahun ini, jumlah kapasitas terpasang produksi biodiesel mencapai 16,6 juta Kl.
"Sudah ada 2 sampai 3 investor yang berminat untuk membangun pabrik biodiesel baru," kata Paulus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: