Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Amerika Ancam Presidensi G20 Indonesia, Rusia Pasti Setuju Saran Profesor

Aksi Amerika Ancam Presidensi G20 Indonesia, Rusia Pasti Setuju Saran Profesor Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menilai dukungan Pemerintah Turki dalam Presidensi G20 Indonesia memberikan dampak positif dan sangat penting karena didasarkan pada konsensus dan bukan menjadi keputusan sebagian negara saja.

“Dukungan ini penting. Bukan keputusan sebagian negara, bahkan Indonesia saja,” kata Hikmahanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Forum Civil C20 Rumuskan Masukan untuk G20

Turki menjadi ketua di MIKTA, yaitu kemitraan inovatif yang menyatukan Meksiko, Indonesia, Republik Korea (ROK), Turki, dan Australia.

Sedangkan Indonesia juga saat ini memegang presidensi di G20. Keduanya memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi dunia.

Sebagai tuan rumah, menurut dia, Indonesia harus melakukan berbagai upaya agar KTT G20 berjalan lancar dan memastikan seluruh negara hadir untuk tetap dapat bekerja dan berkontribusi bagi upaya dunia untuk pulih dari pandemi.

“Indonesia harus melobi Amerika Serikat dan sekutunya untuk tetap hadir dan bila mereka ingin menghukum Rusia silahkan mereka walk out. Namun tidak dengan cara memboikot atau tidak hadir,” katanya.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu sepakat untuk memajukan prioritas G20 dalam mengatasi pandemi, menciptakan ketahanan kesehatan global, dan mendorong transformasi digital dan transisi energi.

Menlu Turki juga menyampaikan kembali dukungan kuat Turki terhadap presidensi dan prioritas Indonesia di G20.

G20 adalah forum ekonomi untuk pemulihan global, bukan untuk mengangkat konflik politik.

“Menurut saya Indonesia harus melobi negara-negara yang berencana akan memboikot. Sampaikan bahwa G20 harus bisa membuat terobosan sehingga ekonomi dunia akan tumbuh. Dengan memboikot maka mereka akan bertanggung jawab atas kemerosotan ekonomi dunia,” ujarnya.

Turki mendorong perundingan perdamaian dan menegaskan kembali pentingnya segera menghentikan perang dan mendorong cara-cara damai untuk mencapai resolusi atas konflik.

Di sisi lain, prioritas G20 adalah untuk pemulihan global sehingga diperlukan upaya bersama dan dukungan banyak negara guna memastikan hal tersebut.

Hikmahanto menilai dukungan yang diberikan Turki dapat memberikan imbas positif yang signifikan dalam Presidensi G20 Indonesia dan menjaga prioritas G20.

“Ya, dukungan Turki memberi imbas positif. Bila perlu Menlu bertemu langsung dengan para Menlu G20 untuk mendapatkan dukungan seperti dari Turki,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: