Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Mau Kolaborasi, Australia dan Turki Berebut Menjadi Tuan Rumah COP31

Tak Mau Kolaborasi, Australia dan Turki Berebut Menjadi Tuan Rumah COP31 Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Australia dan Turki tak akan menjadi co-host konferensi tingkat tinggi soal perubahan iklim dari Conference of the Parties 31 (COP31). Hal ini menambah kepanjangan kebuntuan berkepanjangan mengenai negara mana yang akan menjadi tuan rumah konferensi tersebut tahun depan.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan bahwa pihaknya tak akan dapat berkolaborasi dengan Turki. Hal ini karena penyelenggaraan bersama tidak diatur dalam aturan dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Baca Juga: Menuju COP30, Laporan Global Jadi Peluang Indonesia Tingkatkan Kepemimpinan dalam Pendanaan Hijau

"Tidak, kami tidak akan menjadi tuan rumah bersama karena penyelenggaraan bersama tidak diatur dalam aturan dari UNFCCC," kata Albanese, dilansir dari Reuters, Selasa (18/11).

"Itu bukan pilihan, dan orang-orang tahu itu bukan pilihan, itulah sebabnya hal itu telah dikesampingkan," tambahnya.

COP sendiri merupakan forum utama dunia untuk mendorong aksi iklim. Seiring perkembangan, konferensi tersebut telah berubah dari pertemuan diplomatik menjadi ajang besar tempat negara tuan rumah dapat mempromosikan peluang ekonomi mereka.

Penunjukan tuan rumah sangat penting karena negara itu akan mengatur agenda serta memimpin diplomasi untuk mencapai kesepakatan global.

Australia dan Turki sama-sama mengajukan diri sebagai tuan rumah COP31. Keduanya belum menarik kembali pencalonannya, menciptakan kebuntuan yang harus diselesaikan pada pertemuan dari COP30.

Baca Juga: Pertamina Perkuat Aksi Iklim Lewat Kemitraan Global di COP30 Brasil

Jika Australia dan Turki tetap bertahan pada tuntutannya, tugas penyelenggaraan akan dialihkan ke Jerman. Negara tersebut merupakan negara dimana kantor pusat perubahan iklim dunia berada. Namun pejabat setempat telah menyatakan mereka tidak ingin menjadi tuan rumah dari COP31.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: