Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keras! Balas Dendam Putin Gak Main-main, Jerman Akhirnya Terdampak Juga

Keras! Balas Dendam Putin Gak Main-main, Jerman Akhirnya Terdampak Juga Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Mikhail Klimentyev

Hubungan yang memburuk

Perang di Ukraina dan sanksi yang kemudian dikenakan pada Rusia telah membuat hubungan Jerman-Rusia hancur sampai pada tingkat yang tidak terlihat sejak Perang Dingin. Pada hari Senin, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyebut pembenaran Putin yang 'menghalalkan' perang di Ukraina sebagai tanda sinismenya yang 'kejam;.

"Tidak ada hal lain yang paling bisa menunjukkan betapa kejamnya sinisme Putin yang telah membenarkan perang ini, selain melihat nasib para penyintas Holocaust ini," ujar Steinmeier saat berbicara selama pertemuan dengan para penyintas Holocaust Ukraina di Berlin.

Putin telah berargumen bahwa invasinya ke Ukraina adalah upaya untuk membendung fasisme dan untuk 'denazifikasi' tetangganya itu. Namun, tidak terbukti bahwa fasisme telah menguasai Ukraina menjelang invasi.

Steinmeier sendiri, sementara itu, sempat mendapat kecaman dalam beberapa pekan terakhir. Duta besar Ukraina untuk Jerman sebelumnya telah mempertanyakan soal 'kedekatan Steinmeier dengan Rusia' selama beberapa dekade dalam politiknya.

Diketahui, presiden Jerman itu pernah menjadi salah satu orang kepercayaan terdekat mantan Kanselir Gerhard Schroeder dan kemudian menjabat sebagai menteri luar negeri di bawah Kanselir Angela Merkel. Keduanya dipandang sebagai arsitek dari sikap pro-Rusia yang meledak pada awal perang.

Schroeder adalah kepala dari dewan pengawas perusahaan minyak raksasa pemerintah Rusia, Rosneft. Ia juga menjabat sebagai ketua komite pemegang saham perusahaan pipa Nord Stream yang kontroversial. Schroeder pun dinilai telah gagal memberikan kritik terhadap Putin setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: