Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Walau Berada dalam Tantangan Pembangunan, Menteri Suharso Sebut Indikator Penting Terpantau Baik

Walau Berada dalam Tantangan Pembangunan, Menteri Suharso Sebut Indikator Penting Terpantau Baik Kredit Foto: Bappenas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa di tengah-tengah tantangan pembangunan, baik di tingkat regional maupun global, berbagai indikator penting pembangunan terus menunjukkan perbaikan, hal ini membangkitkan optimisme bagi Indonesia untuk melakukan percepatan pemulihan dan tumbuh, sehingga mampu menuju transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

"Untuk itu, pelaksanaan Musrenbangnas tahun ini menjadi sangat penting sebagai upaya menghasilkan rencana kerja pemerintah tahun 2023 yang responsif, adaptif, dan mampu merespon tantangan yang sedang kita hadapi bersama," ujar Suharso dalam Musrenbangnas 2022 yang digelar secara daring, pada Kamis (28/4/2022).

Baca Juga: Ayo Bayar Zakat! Capai Rp150 Juta, Menteri PPN Berikan Zakat dan Infak ke Baznas

Ia menambahkan, "Sesuai dengan arahan bapak presiden pada sidang kabinet paripurna yang lalu, pada tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) pada tahun 2023 adalah peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan."

Tema RKP ini akan dijabarkan lebih lanjut ke dalam 7 (tujuh) prioritas nasional sebagai fokus pembangunan di tahun 2023. 

Sebagai informasi, target sasaran pembangunan dalam rancangan awal RKP tahun 2023 adalah pertumbuhan ekonomi 5,3 - 5,9%; tingkat pengangguran terbuka antara 5,3 - 6%; rasio GINI 0,375; penurunan emisi gas rumah kaca 27,02%; indeks pembangunan manusia 73,31%; tingkat kemiskinan 7,5%; dan nilai tukar petani 103 - 105; nilai tukar nelayan 106 - 107.

"Dalam rencana kerja pemerintah tahun 2023 telah ditetapkan juga beberapa major project yang memiliki peran signifikan dalam mendukung capaian prioritas nasional, dan dalam menyusun major project ini diperkuat dengan penerapan mekanisme clearing house perencanaan untuk menjamin kemanfaatan output pembangunan bagi masyarakat," jelas Suharso.

Beberapa major project tersebut antara lain, kawasan industri prioritas, smelter, pengelolaan terpadu UMKM (food estate), destinasi pariwisata prioritas, akselerasi pengembangan energi terbarukan dan konversi energi, reformasi sistem perlindungan sosial, reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi pendidikan keterampilan, percepatan penurunan kematian ibu dan stunting, pembangunan di wilayah adat Papua, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), jaringan pelabuhan utama terpadu, transformasi digital, serta pembangunan fasilitas pengolahan B3.

Suharso juga menekankan, salah satu kunci penting juga adalah transformasi ekonomi, yaitu memastikan terjadinya transformasi digital di Indonesia. Oleh karena itu transformasi digital juga perlu dilakukan untuk diimbangi dengan industrialisasi digital.

"Sehingga Indonesia tidak akan menjadi konsumen besar untuk produk digital impor, tetapi juga harus menjadi produsen besar digital yang memasok kebutuhan domestik dan luar negeri," ujarnya.

Baca Juga: 2023 Jadi Landasan Penting Transformasi Ekonomi Indonesia, Ini Kata Menteri PPN

Oleh karena itu Bappenas telah menyusun peta jalan industri digital Indonesia sebagai bagian dari transformasi ekonomi Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: