Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat! Ahli Saraf Bagikan Tips Mengatasi Sakit Kepala

Catat! Ahli Saraf Bagikan Tips Mengatasi Sakit Kepala Kredit Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setiap orang pernah mengalami sakit kepala. Mulai dari sakit kepala dehidrasi yang berdenyut-denyut hingga migrain yang melumpuhkan. Sakit kepala adalah keluhan yang sangat umum.

Professor of Neuroscience, Durham University, Amanda Ellison mengatakan, saat sakit kepala menyerang, reaksi banyak orang adalah meraih obat penghilang rasa sakit. Tetapi solusi yang lebih baik sering kali adalah dengan menyelidiki alasan di balik rasa sakit itu, terutama jika Anda sering mengalami sakit kepala yang serupa.

"Sakit kepala adalah sistem peringatan dini. Cara terbaik untuk melawan mereka adalah dengan mencari tahu apa yang mereka peringatkan kepada kita," jelasnya seperti dilansir dari laman Inverse, Kamis (28/4/2022).

Sakit kepala lebih dari sekedar sakit pada bagian kepala. Ellison telah mempelajarinya selama 20 tahun terakhir. Penyebab sakit kepala kita terkadang bisa berasal dari tubuh kita atau perilaku kita. Sakit kepala juga memengaruhi tubuh dan perilaku kita.

Penderita migrain sering melacak asupan makanan dan aktivitas mereka serta cuaca untuk mengetahui apa yang memicunya. Namun, penderita sakit kepala yang normal seringkali kurang seirama dengan penyebab rasa sakitnya.

Baca Juga: Bingung Soal Persiapan Kesehatan Sebelum Mudik Lebaran? Simak Penjelasan dr. Tria Jaya Budi Kusuma

Sementara sakit kepala tegang, terjadi pada saat stres emosional yang hebat atau stres pada tubuh kita. Keduanya memerlukan aktivitas berlebihan dari otot-otot di sekitar kepala dan leher, yang membentuk respons inflamasi yang melibatkan prostaglandin dan oksida nitrat. Keduanya merupakan bahan kimia untuk memperlebar pembuluh darah. 

Bahan kimia inflamasi juga secara langsung mengaktifkan saraf trigeminal, saraf kranial yang paling kompleks dan yang bertanggung jawab atas sensasi dan gerakan di wajah.

Saat sakit kepala biasanya diatasi dengan obat penghilang rasa sakit atau anti-inflamasi dan melanjutkan seperti biasa. Padahal reseptor rasa sakit berteriak bahwa ada sesuatu yang salah.

Mengkonsumsi parasetamol atau ibuprofen akan bertindak untuk mencegah bahaya, mengurangi peradangan, pelebaran, dan persepsi nyeri, tapi sakit kepala akan terulang kembali kecuali kita dapat mengatasi penyebabnya. Jika Anda menderita sakit kepala sinus, Anda hanya perlu menunggu sinus Anda sembuh, jadi mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau dekongestan mungkin merupakan pendekatan yang baik. Tetapi terkadang strategi penanganan itu dapat memperburuk keadaan.

Kita mungkin memutuskan sebotol anggur adalah jenis suguhan yang kita butuhkan untuk bersantai dan menghilangkan stres. Tetapi keduanya menyebabkan dehidrasi, penyebab sakit kepala lainnya di mana-mana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: