Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulutmu Harimaumu! Gara-gara Serang Anies, Orang PSI Kena Semprot: Bapak Fitnah, Saya Tunggu....

Mulutmu Harimaumu! Gara-gara Serang Anies, Orang PSI Kena Semprot: Bapak Fitnah, Saya Tunggu.... Kredit Foto: Bank DKI
Warta Ekonomi -

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali digoyong musuhnya. Kali ini, gara-garanya ada peserta mudik bareng Pemprov DKI yang mengenakan baju bergambar foto Anies dengan tulisan ‘Anies Baswedan Presiden Indonesia’. Anies dituding yang membagikan kaosnya. Padahal bukan.

Acara mudik bareng yang digelar Pemprov DKI Jakarta dilakukan di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Timur, Rabu (27/4). Acara mudik bareng ini dilepas oleh Anies. Anies tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB. Dia mengenakan setelan PNS. Baca Juga: Kena Hujat karena Dituding Sebar Hoax Soal Anies Baswedan, Anak Buah Haji Giring Jelas Nggak Terima

Anies didampingi Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali; Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo; Kapolres Metro Jakarta Timur, Kompol Budi Sartono; dan Kepala Satpol PP, Arifin.

Acara pelepasan mudik bareng ini sama dengan yang lainnya. Namun, yang bikin heboh, ada beberapa peserta yang mengenakan kaos berwana putih berwajah Anies, lengkap dengan tulisan Anies Baswedan Presiden Indonesia.

Foto-foto para pemudik yang mengenakan kaos Anies presiden ini langsung ramai di media sosial. Alhasil, musuh-musuh Anies pun langsung meluncurkan serangan. Salah satunya adalah Jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo. Melalui akun Twitter pribadinya, @sigitwid, Sigit menyayangkan kejadian ini.

“Mudik gratis ini menggunakan dana APBD DKI Jakarta sebesar Rp13,7 miliar. Kalau digunakan untuk kepentingan pribadi bisa dikategorikan sebagai penyalahgunaan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri,” cecarnya, melalui akun Twitter @sigitwid. 

Kemudian, Sigit kembali mencuit. Kali ini, dia meng-upload video Anies di dalam bis sedang membagikan paketan dalam bentuk plastik kepada pemudik. Paketan ini disebut Sigit sebagai kaos. 

“Sekarang malah beredar video Pak @aniesbaswedan membagi-bagikan kaosnya kepada para pemudik dengan menggunakan seragam gubernur. Itu kegiatan Pemprov @DKIJakarta yang menggunakan uang rakyat Rp13,7 miliar dana APBD,” tulis Sigit diketerangan fotonya. Sigit meminta Anies atau relawannya untuk klarifikasi kejadian ini.

Cuitan Sigit langsung rame. Ada yang mendukung, ada juga yang meminta Sigit tak asal tuduh. Sidit diminta membuktikannya.

 

@ekowboy2 mementahkan tudingan Sigit ke Anies. Dia memasang foto paketan yang diberikan Anies kepada pemudik yang disebut Sigit kaos. Dalam foto tersebut isinya hanya paket protokol kesehatan; masker, tisu dan hand sanitizer.

“Jubir resmi PSI terciduk sebarkan hoaks dan fitnah, yang dibagikan Anies paket kesehatan dari PMI DKI,” tulisnya.

Menurut dia, Sigit bisa dijerat pasal penyebaran hoaks yg menimbulkan keonaran. Sementara ancaman hukumannya 6 tahun bui. “Tangkap sampah demokrasi!!,” cuitnya.

@nobi_zen memasang foto Anies dari angle lain saat membagikan paket yang dipermasalahkan Sigit. Dari foto tersebut juga terlihat yang dibagikan adalah paket prokes dari PMI. “Ini jelas ya juru bicara resmi @psi_id melakukan fitnah terhadap Anies Baswedan,” tulisnya.

Hal yang sama diungkapkan Kepala Markas PMI Provinsi DKI Jakarta Andi Angger Sutawijaya di akun Twitternya @AndiAngger.

“Pak Sigit, paket yang dibagikan itu adalah paket kesehatan dari @PMI_DKI Jakarta @pmijaktim dan @ifrc. Sebagai pengurus PMI DKI Jakarta saya tunggu permintaan maaf bapak secara resmi,” cuitnya.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria ikut angkat bicara terkait kabar Anies membagikan kaos bertuliskan Anies Presiden Indonesia kepada peserta mudik gratis.

Dia memastikan, kaos itu bukanlah berasal dan diberikan oleh pihak Pemprov DKI ke pemudik. Menurutnya, Pemprov DKI tidak akan melakukan politik praktis dalam menjalankan setiap program, baik pada pemerintahan yang dipimpin Anies maupun era-era sebelumnya.

“Kegiatan itu tidak ada hubungan dengan kegiatan politik praktis apapun, maupun pilpres, pilkada, pileg, tidak ada hubungannya,” terangnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: