Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Simak Review Tingkat Kerumitan Logistik dan Stabilitas Pasokan Sembako, Begini Hasilnya...

Simak Review Tingkat Kerumitan Logistik dan Stabilitas Pasokan Sembako, Begini Hasilnya... Kredit Foto: Sufri Yuliardi

"Fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga gula dunia berpengaruh terhadap fluktuasi harga gula secara langsung. Sedangkan dinamika perizinan impor berpengaruh terhadap tingkat ketersediaan gula di pasar," imbuhnya.

Komoditas kelima, bawang putih, memiliki tingkat kerumitan logistik pada sisi pasokan yang sama dengan gula dan cabai (karena mayoritas pasokannya berasal dari impor), namun dengan tingkat kerumitan logistik pada sisi transportasi yang lebih tinggi. Tingginya tingkat kerumitan transportasi bawang putih karena dalam proses pengirimannya bawang putih membutuhkan temperatur khusus. Kebutuhan temparatur pada level tertentu membuat bawang putih membutuhkan cold chain logistics dalam proses pengirimannya.

Baca Juga: PSI Soroti Soal Kaos Anies Baswedan Presiden, Loyalis: Mereka Ingin Beliau Naik Pangkat, Salah?

"Kebutuhan atas cold chain logistics membuat biaya logistik bawang putih relatif lebih mahal dan rumit dibandingkan dengan komoditas-komoditas sembako lainnya," ungkapnya.

Komoditas keenam, bawang merah, memiliki tingkat kerumitan logistik yang relatif rendah seperti beras dan minyak goreng. Tantangan terbesar dari logistik bawang merah adalah faktor cuaca dan rantai pasok yang terlalu panjang. Cuaca yang buruk dapat membuat produksi bawang merah jatuh dalam waktu yang singkat. Sedangkan rantai pasok yang terlalu panjang membuat risiko penimbunan dan mark-up harga yang terlalu tinggi sangat mungkin terjadi dan berdampak terhadap harga pada tingkat konsumen yang sangat fluktuatif.

Komoditas ketujuh dan kedelapan, daging sapi dan daging ayam, memiliki tingkat kerumitan logistik yang hampir sama dengan bawang putih. Tingkat kerumitan logistik daging sapi relatif tinggi dibandingkan komoditas-komoditas sembako lainnya karena sebagian pasokannya (40 persen) berasal dari impor. 

Selain itu, dalam proses pengiriman barang, daging sapi membutuhkan cold chain logistics karena sifat produknya yang membutuhkan temperatur khusus untuk menjaga kualitasnya. Hal yang sama juga berlaku pada komoditas daging ayam. Perbedaannya adalah produksi domestik sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan daging ayam. 

Baca Juga: Jamkrindo Beri Bantuan Paket Sembako Tahap 2 di Provinsi Bali

Sementara itu, untuk komoditas terakhir, telur ayam, memiliki tingkat kerumitan logistik yang sama dengan bawang merah, minyak goreng, dan beras. Tantangan terbesar dari logistik ayam adalah fluktuasi harga pakan ayam yang akan berdampak pada fluktuasi harga telur ayam di tingkat konsumen.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: