Hadapi Arus Mudik Lebaran, Pemerintah Lakukan Rekayasa Lalin dan Tambah Dua Pelabuhan
Memasuki H-3 jelang lebaran Idul Fitri 1443 H, berbagai pangkalan moda transportasi di Ibu Kota mulai dipadati oleh pemudik, seperti bandar udara, terminal, serta stasiun. Tak ketinggalan, jalan tol juga mulai dipadati masyarakat yang hendak kembali ke kampung halaman.
Oleh karena itu pemerintah terus melakukan evaluasi untuk mengetahui peningkatan pelayanan dan fasilitas moda transportasi selama arus mudik.
Baca Juga: Jokowi Ngeluh Lagi Soal Impor. Gus Nadir: Bapak Jadi Presiden, Gak Usah Jadi Pengamat
“Evaluasi perlu dilakukan untuk memantau perkembangan yang mutakhir dan mengantisipasi masalah yang akan menghambat arus mudik. Kita akan fokus di dalam kaitannya tata kelola lalin terutama semalam yang menjadi puncak mudik,” ujar Menteri Koordiantor bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memimpin Rapat Evaluasi Persiapan Mudik 2022 via zoom, Kamis (28/4/2022).
Menko PMK mengatakan, sejauh ini kepadatan yang menonjol terjadi di sektor darat. Seperti ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek yang sempat mengalami kemacetan pada Kamis pagi dan antrian kendaraan di Pelabuhan Merak.
Oleh karena itu, beberapa rekayasa lalin mulai dilaksanakan untuk mengurangi kemacetan arus mudik. Diantaranya ganjil genap, pengaturan contra flow dan one way, serta pengalihan jalur yang mulai dilaksanakan tadi malam. Mulai pukul 17.00 WIB hingga 00.00 WIB.
Pihak kepolisian juga menutup sementara toll elevated atau Jalan Tol Layang MBZ. Kakorlantas Irjen. Pol. Drs. Firman Santyabudi mengatakan, penutupan dilakukan seiring dengan meningkatnya volume kendaraan yang datang dari arah Jakarta.
Baca Juga: PSI Tuduh Anies Bawedan Bagikan Kaos Pilpres, PAN: Anda Sebaiknya Introspeksi Diri!
“Alhamdulillah lewat informasi yang kita bagikan, tidak terlalu banyak masyarakat komplain. Namun disiplin masih susah, dimana seharusnya 2 lajur, malah dipakai 3 jadi terlalu deras. Makanya kita inisiatif memakai jalur bawah dulu dan menutup tol layang,” kata Kakorlantas.
Masyarakat diimbau untuk lebih bersabar saat arus mudik Idul Fitri 2022 ini, lantaran jumlah pemudik meningkat tajam, sehingga membutuhkan waktu lebih panjang untuk mengurai kemacetan yang ada.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, guna mengantisipasi kepadatan pemudik dan kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten, pemerintah telah menyiapkan Pelabuhan Indah Kiat dan Pelabuhan Bojonegoro untuk angkut truk dan kendaraan besar lainnya.
Baca Juga: PSI Soroti Soal Kaos Anies Baswedan Presiden, Loyalis: Mereka Ingin Beliau Naik Pangkat, Salah?
“Kedua Pelabuhan ini khusus untuk kendaraan logistik. Untuk mengurai kemacetan arus mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon. Pelabuhan ini khusus melayani kendaraan logistik," kata Menhub.
Adapun untuk transportasi kereta api dan udara sampai dengan hari ini terpantau aman dan lancar. Tercatat jumlah penumpang sudah mulai meningkat hingga 100 persen di stasiun Senen, Stasiun Gambir dan di Bandung.
Sementara di Bandara Internasional Soekarno Hatta mengalami kenaikan yang signifikan baik dari penumpang maupun pergerakan pesawat. Dimana jumlah penumpang mengalami kenaikan hingga 80 persen dibanding rata-rata per April pada pergerakan harian.
Maksimalkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Adapun untuk mendukung kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pemudik, Kementerian Kesehatan menghadirkan beragam fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) di Posko Mudik yang berada di pintu exit tol dan di jalan tol operasional. Serta di tempat wisata, terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan.
Pihak Kemenkes juga menyediakan rujukan ambulan baik di jalan tol maupun fasyankes dengan bantuan Public Safety Center (PSC) 119 untuk kedaruratan yang ada di masing-masing kota.
Baca Juga: Ini Makna Kaos Ganjar Pranowo Bertuliskan 'Hati-hati di Jalan' Saat Lepas Ribuan Pemudik
Menurut data Kemenkes pada 25 April kemarin, sudah disiapkan sebanyak 15.555 tempat untuk pelayanan kesehatan di 34 provinsi. Meliputi 10.292 puskesmas, 279 PSC, 51 kantor kesehatan pelabuhan, 3.182 RS rujukan, serta 1.805 pos kesehatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar