Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Seharusnya Introspeksi Setelah Tingkat Kepuasan Rakyat Menurun

Pemerintah Seharusnya Introspeksi Setelah Tingkat Kepuasan Rakyat Menurun Kredit Foto: Antara/Sopian/Pool
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyebut pemerintah sebaiknya introspeksi setelah muncul temuan Charta Politika yang mengatakan penurunan tingkat kepercayaan rakyat terhadap rezim Jokowi-Maruf Amin.

"Penurunan itu semestinya harus ada upaya-upaya ke depan untuk melakukan perbaikan. Ini (temuan survei, red) saya kira instrospeksi bagi pemerintah," kata Syaikhu ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta.

Baca Juga: Makjleb! Permintaan Bantuan Senjata Ukraina Ditolak Mentah-mentah Jokowi karena...

Mantan Wakil Wali Kota Bekasi itu berharap pemerintah segera membuat kebijakan yang menyejahterakan rakyat setelah ada temuan Survei Charta Politika. 

"Tentu kami berharap pemerintah secara optimal melakukan langkah-langkah sehingga permasalahan masyarakat bisa  terselesaikan secara keseluruhan," ujar dia.

Temuan teranyar Charta Politika menyatakan ada tren penurunan tingkat kepuasan rakyat terhadap kinerja rezim Jokowi-Maruf Amin. 

Hasil itu tertuang dalam survei Charta Politika berjudul Evaluasi Kebijakan Pemerintah dan Peluang Kandidat Capres-Cawapres 2024.

Angka kepuasan rakyat kepada rezim Jokowi-Maruf pada April 2022 hanya sebesar 62,9 persen. 

Di sisi lain, angka masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi-Maruf sebesar 35,7 persen dan tak menjawab 1,5 persen. 

Namun, angka kepuasan rakyat kepada pemerintahan Jokowi-Maruf pada April 2022 jauh lebih rendah dari data milik Charta Politika pada Januari dan Februari 2022.

Angka kepuasan masyarakat kepada Jokowi-Maruf pada Januari 2022 sebesar 71,7 persen dan Februari 2022 tercatat 65,3 persen.

"Tingkat kepuasan ini (pada April 2022, red) mengalami penurunan cukup jauh daripada Januari 2022," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam keterangan pers.

Survei tersebut dilaksanakan pada 10-17 April 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden di 34 provinsi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: