Mau Cicip Semua Makanan Lebaran Tanpa Khawatir Sakit? Bisa Saja, Asalkan...
Kehati-hatian makan dan minum saat lebaran ini perlu dilakukan oleh orang dewasa ya. Bagaimana dengan yang sudah lebih tua, atau apakah anak-anak juga perlu?
Sebetulnya organ tubuh (manusia normal) cukup kuat. Misalnya ginjal, (itu) cukup kuat kalau pun kemarin dalam satu bulan kita kurang minum, tidak dehidrasi. Karena ginjal mampu mengkonter kekurangan cairan tersebut. Nanti saat lebaran, misalnya makan cukup banyak gula, lemak, tentu ginjal akan mengontrol kelebihan itu.
Tetapi pada pasien atau orang yang sudah memiliki faktor risiko, misalnya darahnya sudah kental, atau sudah memiliki faktor risiko untuk gula darah tinggi, walaupun belum diabetes, ketika diberi beban gula yang besar, untuk dipertahankan dalam kondisi yang stabil dijaga oleh namanya insulin yang diproduksi oleh pankreas.
Kalau dalam kondisi yang normal, gula yang dihasilkan makanan akan dinetralkan atau dikontrol oleh insulin, sehingga kadarnya akan normal.
Tetapi dalam jumlah yang cukup besar dan tiba-tiba, pada kondisi misalnya orangtua atau memang sudah ada masalah dengan pankreas, maka dalam jumlah yang besar insulin yang dihasilkan oleh pankreas tidak cukup banyak untuk menekan atau mengontrol gula darah. Sehingga gula darah itu akan tinggi dan muncul sakit gula atau diabetes.
Jadi sebetulnya, makan ingin semua, enggak apa-apa. Tapi makan sedikit, diamkan dulu sampai gula darah dinetralkan oleh tubuh, lalu icip lagi. Diamkan lagi agar netral dulu. Jangan konsumsi langsung dalam jumlah besar.
Mana yang lebih berbahaya Dok, mengonsumsi lemak dalam jumlah tinggi di waktu instan, atau mengonsumsi gula?
Kalau kita lihat dari kalori, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. Sementara kalau 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Artinya kalau kita memilih opor ayam, berarti kalorinya lebih besar.
Kalau mau supaya (kebutuhan) kalorinya tetap 1.500, berarti pilih kalori yang kecil-kecil. Tapi kalau misalnya dalam rangka menghindari gula, khususnya untuk pasien diabetes, ambil lemak, tetapi jumlah pilihan icip-icip jadi berkurang, karena dia sudah dua kali lipat (kalorinya) dibandingkan yang karbohidrat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto