Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengakui, ada potensi kenaikan kasus Covid-19 usai libur Idul Fitri 2022. Efek kenaikan kasus Covid-19 bisa diketahui sebulan setelah hari raya Idul Fitri.
"Kenaikan kasus Covid-19 diperkirakan tidak lebih besar dibandingkan tahun lalu. Karena cakupan vaksinasi Covid-19 pada kelompok usia 18 tahun ke atas dan imunitasnya sudah lebih besar," ujar Dicky dikutip dari Republika.co.id, Kamis (5/5/2022).
Dia melanjutkan, untuk mengetahui efek lonjakan kasus Covid-19 bisa diketahui sebulan setelah hari raya Idul Fitri. Menurut Dicky, ini kembali lagi pada kemampuan deteksi.
Di lain pihak, Dicky khawatir kelompok lanjut usia (lansia) dan ibu hamil yang ada di daerah pinggiran yang cakupan vaksinasinya buruk bisa terinfeksi Covid-19 usai Idul Fitri. Ini kemudian yang berkontribusi pada penambahan kasus Covid-19 dan rawat inap.
Terkait vaksinasi Covid-19 penguat (booster) untuk melindungi pemudik dari Covid-19, ia mengaku belum tahu seberapa banyak masyarakat yang pulang kampung dan telah mendapatkan suntikan booster.
"Seberapa banyak? Belum ada datanya," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: