Pihaknya juga menyayangkan keterlibatan artis dalam ‘marketing’ Robot Trading DNA Pro. Hal tersebut bukan hanya karena produk tersebut tidak layak diikuti tapi kredibilitas artis sebagai public figure tersebut juga ikut turun.
“Saya menyayangkan public figure ikut terjerat. Public Figure yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat. Kita harus bersikap lebih selektif dan bijak lagi dalam mempromosikan suatu produk dan mengerti betul tentang karakteristik produk tersebut sebelum masyarakat mengikuti,” tegasnya.
Sehingga, pemikiran masyarakat tentang investasi perlu di ubah karena kebanyakan dari masyarakat berpandangan investasi disalah artikan sebagai alat untuk kaya dalam waktu singkat. Padahal konsep investasi tidak demikian. Pihaknya sebagai pemilik penyedia layanan trading dan riset pasar berharap para korban kasus investasi bodong termasuk Binomo dan robot ‘Trading’ tidak terjadi kembali.
Adapun cara antisipasi pemilihan investasi secara aman dari Astronacci dengan mengenali risiko investasi dari aplikasi digunakan. Secara umum, ada tiga profil risiko dalam berinvestasi antara lain, pertama, konservatif, yaitu anda hanya bersedia menoleransi risiko yang minimal dan cenderung akan melakukan pencairan dana investasi Anda jika terjadi penurunan nilai investasi dan kerugian. Baca Juga: Tips Kelola Dana THR Melalui Investasi Reksa Dana
Kedua, moderat,yaitu berinvestasi dengan tujuan memperoleh pendapatan secara periodik dan pertumbuhan modal dalam jangka menengah sampai panjang. Ketiga, yaitu Agresif yang mana bertujuan mengembangkan pokok investasi dalam jangka panjang dengan tingkat imbal hasil yang maksimal.
Oleh sebab itu kata Gema, penting sekalu untuk anda memahami profil risiko sendiri sesuai dengan kemampuan anda dapat menanggung risiko tersebut sehingga aktivitas anda secara harian tidak terganggu yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja anda.
Pilih jenis produk sesuai kebutuhan
Gema menjelaskan ada banyak jenis atau instrumen investasi, di antaranya deposito, saham, obligasi, reksa dana, emas, property dan lainnya. Semua jenis produk tersebut tentunya memiliki tingkat return dan risiko yang berbeda-beda.
“Sebagai investor yang cerdas, anda dituntut untuk dapat memiliki tujuan keuangan terlebih dahulu sebelum memilih produk investasi. Jangan anda asal – asalan memilih jenis produk karena bisa saja setiap tujuan keuangan seseorang berbeda – beda,” pungkasnya.
Sehingga, pada akhirnya apabila anda sudah dengan jelas menentukkan tujuan keuangan, maka anda tidak akan mudah tergiur oleh return investasi tinggi dalam waktu singkat yang nantinya akan menghabiskan seluruh uang anda semua.
Perhatikan aspek legalitasnya
Gema menjelaskan aspek legalitas tentunya sangat penting bagi kita para investor, karena konsep dari investasi adalah untuk mendapatkan return yang wajar dengan keamanan modal dan disertai dengan jaminan dari pihak – pihak yang memang berwenang. “Sebab hal ini karena aspek legalitas ini sangat penting untuk menjamin bahwa uang anda aman dalam periode tertentu dalam pencapaian tujuan keuangan anda,” kata dia.
Selanjutnya kata dia, pahami regulatornya karena dengan mengetahui regulatornya, kemungkinan anda untuk terjebak dalam investasi bodong pun makin kecil.
“Oleh sebab itu investasi leher ke atas sangatlah dibutuhkan oleh investor pemula sebagai bekal bagi aktivitas investasi demi mencapai tujuan keuangan masing – masing dan terhindar dari kerugian akibat oknum – oknum investasi bodong yang tidak bertanggungjawab,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: