Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngaku Nolak Saat Dulu Disebut Bakal Jadi Wapresnya Prabowo, Abdul Somad: Sampai Mati Tetap Ingin...

Ngaku Nolak Saat Dulu Disebut Bakal Jadi Wapresnya Prabowo, Abdul Somad: Sampai Mati Tetap Ingin... Ust Abdul Somad | Kredit Foto: Instagram/Ust Abdul Somad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendakwah Ustazd Abdul Somad atau UAS sempat digadang-gadang mendampingi Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Bahkan sempat pula saat menghadiri ceramah, UAS mengatakan jika pengalaman yang ia rasakan sudah mirip seperti Wakil Presiden atau Wapres. Di sebuah acara Talkshow, UAS pun disebut akan memberikan efek kejut momen Pemilihan Presiden atau Pilpres jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Guntur Romli: Omongan Ade Armando Nyakitin Orang, Terus Rocky Gerung, Refly Harun, Abdul Somad?

Hadir di kanal YouTube Refly Harun, UAS pun menjelaskan alasan menolak untuk berpasangan dengan Prabowo Subianto. Menurut pendakwah asal Riau ini, ada beberapa alasan yang membuatnya menolak berkecimpung di dunia politik.

Padahal kata Refly Harun, posisi yang digadang-gadang pada UAS, sangat diinginkan banyak orang.

"Sempet nih, digadang-gadang calon pendamping Prabowo Subianto, tapi kenapa tidak mau?" tanya Refly. 

Mendapatkan pertanyaan itu, UAS pun menjabarkan beberapa alasan penolakannya. Alasan pertama karena dari 40 orang cucu dari abah kakeknya, ia termasuk disekolahkan di sekolah agama.

Baca Juga: Bukan Cari Suara, Ternyata Ini Tujuan Sebenarnya Safari Politik Prabowo Jelang Pilpres 2024!

"Abah itu inginnya saya sekolah agama, bahkan dari 40 cucu saya dijanjikan disekolahkan agama. Jika pun beliau tidak ada pun, Abah janjikan pohon kelapa miliknya bakal menyekolahkan," ujar dia.

Selain itu, UAS memastikan akan mengabdikan diri di ilmu agama yang telah dipelajari dan menjadi wasiat sang kakek.

"Sampai sekarang pun tidak tergabung di partai. Sampai mati tetap ingin menjadi guru agama," ujar UAS.

Baca Juga: Kritik Ganjar Pranowo Telak, Rocky Gerung: Dialah Penyebab Radikalisme di Jateng

Bahkan menurut UAS, jalan hidupnya ialah dengan berperan menyampaikan hadis, menyampaikan syiar guru agama.

"Nilai saya itu, ada sebagai guru agama. Saya lebih banyak berperan jika menjadi guru ngaji. Tidak ikut partai," sambung UAS.

Meski Refly empat menyinggung mengenai pendakwa sejuta umat yang akhirnya terjun ke dunia politik, UAS menyikapinya dengan santai.

Menurut ia, hal tersebut merupakan pilihan dari masing-masing orang.

Baca Juga: Ingat Baik-Baik! Begini Kata Ustaz Abdul Somad Terkait Hukuman Bagi Penghina Agama Islam

UAS sempat mengutip pertanyaan orang padanya yang menyebutnya jika baju partai terlalu sempit untuk UAS, "Maka biarkan saya menjadi milik semua lapisan umat," pinta UAS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: