Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sang Menteri Umumkan Kabar Tak Sedap Soal Kesehatan Malaysia, Mohon Waspada

Sang Menteri Umumkan Kabar Tak Sedap Soal Kesehatan Malaysia, Mohon Waspada Kredit Foto: The Star
Warta Ekonomi, Putrajaya, Malaysia -

Lebih dari dua pertiga kematian dini yang dilaporkan dalam Survei Kesehatan dan Morbiditas Nasional (NHMS) 2019 terkait dengan penyakit tidak menular (PTM) yang tidak terdeteksi.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa satu dari lima orang dewasa di negara tersebut didiagnosis dengan diabetes, tiga dari 10 orang dengan tekanan darah tinggi dan empat dari setiap 10 orang didiagnosis dengan kolesterol tinggi selama periode penilaian selama satu dekade survei.

Baca Juga: Indonesia Bingung, Rekor yang Dicatatkan Malaysia Selama Pandemi Bikin Geleng-geleng karena...

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan statistik telah memberikan gambaran yang mengecewakan tentang jalan berbahaya dan mengkhawatirkan yang terbentang di depan bagi Malaysia.

Dia juga mengatakan bahwa Malaysia mungkin adalah negara terburuk dalam hal kesehatan warganya di wilayah tersebut.

“PTM yang tidak terkontrol akan mengakibatkan peningkatan penyakit kardiovaskular, yang secara langsung akan meningkatkan jumlah penyandang disabilitas, serta biaya perawatan kesehatan,” katanya saat penyampaian laporan tahunan Skim Peduli Kesihatan (PeKa B40), dilansir The New Strait Times.

“Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala didorong untuk deteksi dini dan pengobatan PTM sebelum penyakit menjadi parah,” imbuh Khairy.

Khairy mengatakan kendala keuangan adalah salah satu hambatan terbesar yang menghentikan orang-orang dari kelompok pendapatan B40 untuk mendapatkan perawatan kesehatan atau pengobatan yang tepat dan tepat waktu.

Namun, dia mengatakan bahwa hanya 582.746 dari 5,9 juta orang Malaysia yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan kesehatan gratis di bawah skema PeKa B40 yang telah melangkah maju untuk menebus manfaat kesehatan mereka di bawah program tersebut.

"Sisa 5,3 juta orang yang memenuhi syarat, belum menukarkan manfaat di bawah skema ini. Dalam mengatasi hal ini, saya berharap ProtectHealth (Perusahaan, yang menjalankan program) akan meninjau rencana mereka untuk menjangkau lebih banyak orang dari komunitas ini, baik melalui berbagai program penjangkauan atau dengan meningkatkan jumlah dokter umum baik dari klinik umum maupun pemerintah. untuk bergabung dengan PeKa B40," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: