Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IHSG Merosot Jauh karena Faktor Makro Ekonomi Global

IHSG Merosot Jauh karena Faktor Makro Ekonomi Global Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah libur Idulfitri 2022 diawali dengan penurunan signifikan lebih dari 2% pada IHSG. Ini terlihat pada IHSG yang jatuh hingga di angka terendah pada posisi 6,911.84, dibanding dengan penutupan sebelum Lebaran pada Kamis (28/4) di posisi 7,228.91.

Gema Merdeka Goeyardi selaku CEO & Founder dari Astronacci International, melalui virtual, Senin (9/5) kepada Warta Ekonomi, menyebutkan, terdapat beberapa poin dari kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia yang memengaruhi hal tersebut, antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia VS Ukraina yang terjadi pada 24 Februari 2022 lalu, harga minyak dunia yang naik, serta kondisi makro ekonomi yang nyaris mirip seperti di tahun 2013.

Baca Juga: IHSG Lemah Tak Berdaya, Saham BCA Jadi Yang Paling Aktif Dijual

"Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," ujar Gema sambil menekankan kembali jika kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia saat ini berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia. Pihaknya sudah beberapa kali memprediksi IHSG crash sejak tahun 2013 menggunakan metode Astronacci (Astrology & Fibonacci).

Saat ini, kata dia, prediksi IHSG telah memasuki zona resistance dari wave di posisi ke-5 yang diikuti dengan adanya momentum pada bar multiple bearish divergence. Idealnya, penguatan telah terbatas dan bersiap untuk terjadi pelemahan yang signifikan menuju area support.

Dengan demikian, ini akan menjadi gambaran yang akan terjadi setelah mini crash selesai. Idealnya, IHSG akan kembali melanjutkan rally bullish berikutnya dengan target resistance terdekat pada area 7,800 setelah terjadi reversal pada area support.

"Ini bukan salah pemerintah. Ini adalah global disaster post Covid-19 yang menyebabkan inflasi yang harus dihadapi bersama. Harga pasti akan naik karena mengikuti global market," kata Gema yang melihat penurunan yang siginifikan pada market Indonesia.

"Kami mengharapkan masyarakat Indonesia sudah bisa mulai untuk mempersiapkan diri dan keluarga untuk menghadapi krisis ekomoni yang akan terjadi," tutupnya.

Di samping itu, Astronacci International juga merekomendasikan saham-saham pasca-Lebaran yang menguntungkan untuk ke depannya, antara lain emiten Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Astra International Tbk. (ASII), dan Harum Energy Tbk. (HRUM).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: