Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habib Kribo Teriak Anies Baswedan Bawa Perpecahan, Pendapat Refly Harun Nggak Main-main: Ada Upaya…

Habib Kribo Teriak Anies Baswedan Bawa Perpecahan, Pendapat Refly Harun Nggak Main-main: Ada Upaya… Kredit Foto: Instagram/Habib Kribo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Zein Segaf alias Habib Kribo mendapat sorotan tajam karena narasinya yang menuduh seorang Anies Baswedan membawa perpecahan.

Anies yang menjadi salah seorang kandidat Calon Presiden (capres) 2024 potensial jelas akan mendapat tentangan sejumlah pihak.

Habib Kribo dalam video yang viral di media sosial melontarkan narasi yang cukup keras ke Anies Baswedan. Hal ini pun ditanggapi oleh pakar hukum Tata Negara, Refly Harun.

Menurut Refly, apa yang tuduhan Habib Kribo adalah bagian dari “politik” yang mana ingin menyudutkan satu pihak dan meninggikan pihak lain.

“Kritikan Kribo ini, saya melihatnya this is just a politic. Jadi ada upaya untuk melakukan deligitimasi tokoh-tokoh yang tidak didukung dan di sisi lain mengangkat tokoh-tokoh yang didukung,” ujar Refly di video di akun Youtubenya, dikutip Senin (9/5/22).

Baca Juga: Ketahuan! Geisz Chalifah Bongkar Habib Kribo Minta Ketemu Anies Baswedan dan Bantu Kuliah Anaknya

Menurut Refly, apa yang disampaikan oleh Habib Kribo justru malah mengantarkan ke arah perpecahan.

Bahkan Refly menganggap bahwa dengan narasi-narasi tersebut lebih menggambarkan bahwa pilpres jadi ajang baku hantam sesama anak bangsa.

“Narasinya adalah narasi perpecahan. Dia sendiri bicara mengeanai khawatir akan perpecahan bangsa, tapi narasi yang dipakai narasi perpecahan, Kita lawan orang-orang ini dan lain sebagainya, seolah-olah pilpres ini ajang untuk saling baku hantam,” tambah Refly.

Masyarakat pun disebut Refly bisa melihat secara objektif apakah selama Anies Baswedan menjabat adakah perpecahan yang ditimbulkan olehnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: