Tidak bisa dipungkiri kemudahan teknologi dan akses informasi melalui media internet menjadikan konsumen dihadapkan dengan banyaknya pilihan produk. Kompleksitas produk akhirnya beriringan dengan kompleksitas keputusan pembelian konsumen, begitu juga dengan pengguna produk skincare, produsen skincare kini tidak hanya dari brand impor, namun juga kini semakin banyak brand local yang menyediakan produk kecantikan tersebut.
Akhirnya konsumen dihadapkan pada banyaknya pilihan produk, dan keputusan pembelian menjadi sebuah proses panjang yang dilakukan konsumen. Salah satu yang harus menjadi pertimbangan utama adalah memilih produk kosmetika yang aman, terlepas dari berbagai pilihan harga baik murah ataupun mahal, karena harga kadang tidak menjadi jaminan.
“Pastikan ketika hendak memilih, produk tersebut sudah terdaftar di BPOM, cek apakah produk sudah ada tambahan nomor seri BPOM nya masing-masing,sebaiknya hindari membeli serangkaian perawatan kosmetika lengkap ternyata belum lolos BPOM,” ujar salah satu owner Arvven Kosmetik, Nova Prastika Firdausi di Jakarta, Selasa (10/5).
Baca Juga: Kampanyekan Cinta Bumi, Blibli Sukses Kumpulkan 12 Ribu Kemasan Produk Kecantikan
Maraknya peredaran produk kecantikan yang harganya selangit namun belum teruji keamanannya akhirnya membuat Nova bersama Ardhianto Porbo Hartono memutuskan membuat brand Arvven Kosmetik pada akhir tahun lalu. “Kami ingin membuat produk kosmetik yang berkualitas tinggi, namun dengan harga yang sangat terjangkau bagi masyarakat,” pungkas Nova.
Baca Juga: Berbagi dengan Cinta, DRW Skincare Pecahkan Rekor Muri
Produk-produk Arvven sendiri diketahui sudah terdaftar di BPOM dan tercantum pada setiap kemasannya. Ada banyak pilihan produk yang ditawarkan, mulai dari minuman kolagen, makeup, hingga perawatan wajah.
“Meskipun kami baru berjalan 5 bulan, namun rupanya animo masyarakat yang mencari produk kecantikan yang terjangkau dan aman rupanya cukup tinggi, setiap bulan omset kita naik terus, awalnya kita hanya produksi dua macam produk yaitu sabun batang dan deo spray, saat itu dalam 1 bulan hanya terjual sekitar 5.000 pcs, dan saat ini kita sudah bisa jual 500 ribu hingga 1 juta pcs perbulannya,” ujar Nova.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: