Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tahun 2021, Indika Energy (INDY) Cetak Laba Bersih US$ 57,7 Juta dan Laba Inti US$ 227,9 Juta!

Tahun 2021, Indika Energy (INDY) Cetak Laba Bersih US$ 57,7 Juta dan Laba Inti US$ 227,9 Juta! Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki

“Sepanjang tahun 2021, Indika Energy berupaya untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi nasional dan pemulihan akibat pandemi. Kami berhasil untuk menjaga produktivitas dan meminimalkan interupsi terhadap operasional perusahaan. Prioritas utama kami tetap untuk memperluas diversifikasi di sektor nonbatubara dan memperkuat performa ESG kami,” tutur Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan CEO Indika Energy.

Pada 18 Februari 2022, Indika Energy menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (CSPA) dengan PT Caraka Reksa Optima (CARA) sesuai dengan rencana penjualan seluruh saham di PT Petrosea Tbk. kepada CARA, efektif terhitung sejak tanggal 25 Februari 2022. Berdasarkan CSPA, Perseroan bermaksud untuk menjual seluruh 704.014.200 saham di Petrosea yang mewakili 69,8% dari modal disetor Petrosea sebesar US$ 146,58 juta - berdasarkan penilaian indikatif sebesar US$ 210 juta - untuk basis 100%. Transaksi ini diharapkan selesai pada akhir Mei 2022, dengan pemenuhan sejumlah persyaratan pendahuluan sebagaimana diatur di dalam CSPA. Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2021 dan 2020, laba rugi Petrosea disajikan terpisah sebagai laba (rugi) dari operasi yang dihentikan, bersamaan dengan kerugian yang diantisipasi atas rencana divestasi ini.

Baca Juga: Aksi Mafia Tambang Buat Investor Merugi Hingga Miliaran Rupiah

Sebelumnya pada Maret 2021, Indika Energy mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) – sebuah perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia. Inisiatif ini dilakukan melalui kemitraan dengan Fourth Partner Energy, pengembang solusi tenaga surya terdepan di India. Secara mayoritas, Fourth Partner Energy dimiliki oleh The Rise Fund, social impact fund terbesar di dunia. Pendirian EMITS ini merupakan wujud komitmen Indika Energy dalam mendiversifikasi portofolio bisnis, mencapai tujuan keberlanjutan, meningkatkan kinerja ESG serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025.

Indika Energy juga mendirikan PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI) pada April 2021. EMI bertujuan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) yang komprehensif di Indonesia, dari hulu hingga ke hilir – termasuk industri penunjang EV seperti baterai listrik, battery exchange atau swap station.

Sementara itu, sejak 2018 lalu Indika Energy juga memiliki investasi di sektor tambang emas Awak Mas di Sulawesi Selatan. Proyek Awak Mas ini memiliki potensi cadangan sebanyak 1,5 juta ons emas dan 2,4 juta ons sumber daya emas dan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024.

Anak usaha lainnya, Interport Mandiri Utama menawarkan solusi logistik bagi klien di berbagai industri. Saat ini, Interport tergabung dalam konsorsium yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai operator yang mengelola Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

Baca Juga: Gara-gara Tambang Milik China, Aparat Peru Usir Masyarakat Adat Secara Paksa

Indika Energy telah menetapkan target untuk meningkatkan 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 dan mencapai netral karbon pada tahun 2050.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: