Industri Perkebunan Sawit Mendukung Pencapaian Ekonomi Hijau Nasional, Ini Kata Pakar
Karakteristik tanaman kelapa sawit sebagai tanaman tahunan dengan sistem perakaran yang intensif, berukuran relatif besar, pertumbuhan cepat, produksi tinggi, dan siklus pertanaman selama 25 tahun atau lebih, telah menjadikan perkebunan kelapa sawit sebagai mesin biologis penyerap CO2 (carbon sink) dari atmosfer bumi yang cukup besar.
"Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kelapa sawit memiliki fungsi sebagai paru-paru ekosistem dengan menyerap karbondioksida dari atmosfer planet bumi dan kemudian memasok oksigen ke atmosfer bumi," seperti dilansir dari laman Palm Oil Indonesia pada Rabu (11/5/2022).
Baca Juga: Beragam Dampak Perusahaan Perkebunan Sawit Terhadap Keberlanjutan Sosial
Data PASPI menemukan, dengan luas perkebunan kelapa sawit dunia tahun 2020 yang mencapai 24 juta hektar maka perkebunan kelapa sawit dapat menyerap karbondioksida sekitar 1,5 miliar ton dari atmosfer bumi dan memproduksi oksigen ke atmosfer bumi mencapai sekitar 448,8 juta ton oksigen.
"Besarnya kontribusi dan potensi industri sawit sebagai sektor yang dapat mencapai net carbon sink (NCS) harus diakui oleh masyarakat dan pemerintah baik di level nasional maupun global," catat laman Palm Oil Indonesia.
Baca Juga: Segini Total Ekspor Produk Sawit pada 2021 yang Dicatat Kemenperin
Melalui perbaikan tata kelola, perkebunan sawit dapat bertransformasi menjadi sektor yang menjadi solusi dan mendukung upaya Indonesia dalam menurunkan emisi dan mitigasi perubahan iklim, namun tetap menghasilkan multiplier effect yang besar bagi perekonomian.
"Dengan kata lain, industri sawit mampu menggerakkan roda perekonomian hijau Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan lingkungan," catat laman Palm Oil Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: