Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lingkar Kekuasaan Jokowi Mulai 'Gontok-gontokan' Rebutan Kursi Presiden

Lingkar Kekuasaan Jokowi Mulai 'Gontok-gontokan' Rebutan Kursi Presiden Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

Apa tanggapan koalisi yang lain? Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan tetap fokus bekerja membantu presiden. Ia mengklaim, Menhan tidak pernah  memanfaatkan jabatannya untuk melakukan kampanye.

Baca Juga: Pasangan Gay Nongol di Podcast Deddy Corbuzier, Refly Harun Tegas: Jangan Samakan Demokrasi Kita…

“Selama ini, kalau Menteri Pertahanan, Pak Prabowo sebagai pembantu presiden fokus membantu kerja-kerja dari presiden dan tidak pernah melakukan kampanye,” kata Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin. 

Menurut Dasco, giat silaturahmi yang dilakukan Prabowo pada masa Hari Raya Idul Fitri ke sejumlah tokoh nasional merupakan hal wajar dan tak perlu diperdebatkan. “Saya pikir kalau kemudian konflik kepentingan dikaitkan dengan safari Ramadan, saya pikir terlalu naif ya,” cetus Dasco.

Setelah Lebaran kemarin, Prabowo memang menteri yang paling rajin dan gesit melakukan safari. Eks Danjen Kopassus itu mengunjungi sejumlah pesantren dan kiai di Jawa Timur, Jawa Tengah, sampai ke Jawa Barat. 

Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily memastikan bosnya, Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian akan bekerja dengan fokus dalam pemulihan ekonomi nasional. Kata dia, Airlangga sangat mengetahui bagaimana  menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan tugas-tugas kepartaian dalam upaya menaikkan elektabilitas partai dan capres.  

"Tugas-tugas menjalankan tahapan pemilu dapat kami jalankan melalui mekanisme internal partai yang telah diatur dalam sistem kepartaian," kata Ace, dilansir dari Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menganggap wajar dinamika yang terjadi di internal koalisi. Kata dia, menjelang pemilu, memang suhu politik akan lebih panas dari biasanya. Apalagi, di Pilpres 2024 nanti, Jokowi tidak akan maju lagi. 

Menurutnya, manuver politik akan makin terasa dan terlihat. Menteri yang niat nyapres akan getol melakukan tebar pesona. Parpol juga akan kian lantang untuk menaikkan elektabilitas. "Jadi bisa saja, demi elektoral parpol koalisi sekalipun akan saling menjatuhkan," kata Ujang, kemarin. [BCG]

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: