Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keuntungan Gajah Tunggal Milik Lo Kheng Hong Anjlok Parah, Hampir Setengah Cuan Melayang!

Keuntungan Gajah Tunggal Milik Lo Kheng Hong Anjlok Parah, Hampir Setengah Cuan Melayang! Kredit Foto: Twitter/PMBS_ID
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) kehilangan banyak keuntungan sepanjang kuartal pertama tahun 2022. Laba bersih perusahaan milik Lo Kheng Hong ini amblas hingga 37,40% dari Rp114,19 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp71,48 miliar pada kuartal I 2022. 

Hingga Maret 2022, Gajah Tunggal mencatatkan penjualan bersih senilai Rp4,22 triliun. Nilai tersebut tumbuh 7,65% dari penjualan bersih Maret 2021 lalu yang sebesar Rp3,92 triliun. Penjualan tersebut didominasi oleh penjualan kepada pihak ketiga. Baca Juga: Dari Bisnis Air Mineral, Sariguna Primatirta Cuan Kotos-kotos pada Awal 2022

Penjualan pihak berelasi menyusut dari Rp883,74 miliar pada awal tahun 2021 menjadi Rp862,72 miliar pada awal tahun 2022. Per Maret 2022, komposisi penjualan berelasi meliputi lokal sebesar Rp11,79 miliar dan ekspor Rp850,93 miliar. 

Sementara itu, penjualan pihak ketiga mampu bertumbuh dari Rp3,08 miliar pada Q121 menjadi Rp3,40 triliun pada Q122. Penjualan lokal dan ekspor untuk pihak ketiga pada awal 2022 menyumbang masing-masing sebesar Rp2,99 triliun dan Rp412,93 miliar. 

Penurunan laba yang dialami Gajah Tunggal ini tidak lepas dari meningkatnya sejumlah beban. Misalnya, beban pokok penjualan membengkak dari angka Rp3,16 triliun pada Maret 2021 menjadi Rp3,58 triliun pada Maret 2022. Beban penjualan melonjak dari sebelumnya Rp178,09 miliar menjadi Rp210,81 miliar. Kemudian, laba entitas asosiasi yang mencapai Rp610 juta pada awal 2021 lalu berbalik menjadi rugi sebesar Rp21,50 miliar pada awal 2022. 

Total aset Gajah Tunggal per Maret 2022 mencapai Rp18,92 triliun, meningkat dari Desember 2021 yang sebesar Rp18,45 triliun. Total liabilitas dan ekuitas Gajah Tunggal pada Q122 kompak naik masing-masing menjadi Rp11,87 triliun dan Rp7,05 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: