Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Keuangan Truecaller Menguat di Q1 2022, Net Sales Tumbuh 116%

Kinerja Keuangan Truecaller Menguat di Q1 2022, Net Sales Tumbuh 116% Kredit Foto: Truecaller
Warta Ekonomi, Jakarta -

Truecaller, platform global terkemuka untuk memverifikasi kontak dan memblokir komunikasi yang tidak diinginkan, melaporkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 116% dikombinasikan dengan margin EBITDA yang disesuaikan sebesar 45,5% pada kuartal pertama 2022.

Alan Mamedi, CEO Truecaller, menjelaskan, pada awal tahun 2022 ditandai dengan pertumbuhan pengguna yang kuat. Selama kuartal pertama, Truecaller masuk 20 besar aplikasi yang paling banyak diunduh secara global dan sekitar 80% dari pengguna aktif bulanan menggunakan platform setiap hari.

Baca Juga: Cetak Laba Bersih 2021, Surge Alami Kenaikan Hingga 25 Kali Lipat

"Kami bangga dapat membantu pengguna dan bisnis memperoleh manfaat dari pengalaman komunikasi yang lebih aman dan efisien setiap hari," kata Alan, dalam keterangan tertulis kepada Warta Ekonomi, Kamis (12/5/2022).

Dia melanjutkan, "Kami sungguh mendapat awal yang kuat pada tahun 2022 dalam hal pertumbuhan dan profitabilitas dengan pertumbuhan penjualan bersih year on year sebesar 160%. Dikombinasikan dengan margin EBITDA yang disesuaikan sebesar 45,5 (29,5%)."

Menurutnya, investasi di platform AdTech dan meningkatnya permintaan untuk produk B2B yang relatif baru, Truecaller for Business, juga berkontribusi pada pengembangan yang kuat pada kuartal pertama. Meskip di tengah ketidakpastian situasi dunia, seperti perang di Ukraina, kenaikan inflasi, dan suku bunga serta pandemi Covid, Truecaller justru terus berkembang.

"Pertumbuhan pendapatan yang kuat dengan peningkatan operating expenses yang lebih lambat menghasilkan margin keuntungan yang sangat besar dan melampaui target keuangan jangka panjang," kata Alan.

Alan memaparkan, saat ini pertumbuhan penjualan mencapai 137% di India, 81% di Timur Tengah dan Afrika, dan 65% di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Truecaller menjawab masalah orang Indonesia terkait panggilan spam dan pelecehan.

Bedasarkan data Global Spam Report 2021, Indonesia berada di urutan keenam dalam kasus tingginya volume panggilan spam. Lonjakan panggilan spam di Indonesia sangat membutuhkan tindakan lebih lanjut.

"Dari data laporan SOCRadar yang diterbitkan baru-baru ini, threat landscape report for Indonesia menunjukkan bahwa ancaman web gelap sedang meningkat dan menyasar basis data jutaan orang Indonesia yang sedang online dengan informasi seperti nama, nomor ponsel, tanggal lahir, nomor identitas, dan gaji," pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: