Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLTM Maiting Hulu-2 Beroperasi, Bauran Energi Hijau di Sulawesi Selatan Capai 38,8 Persen

PLTM Maiting Hulu-2 Beroperasi, Bauran Energi Hijau di Sulawesi Selatan Capai 38,8 Persen Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mulai beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Maiting Hulu-2 dengan kapasitas 2 x 4 megawatt (MW) mendongkrak bauran energi di sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan. 

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Awaluddin Hafid mengatakan saat ini persentase pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam sistem kelistrikan PLN di Sulawesi bagian selatan adalah 38,8 persen di atas target rata-rata nasional. 

"PLTM Maiting Hulu - 2 merupakan pembangkit yang dibangun dan dioperasikan oleh produsen listrik swasta (independent power producer atau IPP), yaitu PT Brantas Prospek Energy," ujar Awaludin dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga: PLN Bangun 3 Anjungan Listrik Mandiri di Sumut

Awaludin mengatakan, pengoperasian pembangkit ramah lingkungan ini dapat melistriki 8.000 rumah tangga dengan daya 900 Volt Ampere (VA).

"Pembangkit ini turut memperkuat sistem kelistrikan yang dikelola oleh PLN UIW Sulselrabar dengan memanfaatkan debit Sungai Maiting," ujarnya.

Awaluddin menjelaskan, energi hijau yang dihasilkan oleh PLTM Madong akan dikirim melalui jaringan tegangan menengah (JTM) 20 Kilo Volt (kV) sepanjang 31 kilometer sirkuit (kms) ke titik interkoneksi milik pembangkit swasta dan PLN di Gardu Hubung Kalimbuang dan Rantepao untuk kemudian listrik dialirkan kepada pelanggan di Kabupaten Toraja Utara. 

"Ke depannya, berdasarkan panduan RUPTL tahun 2021-2030, PLN UIW Sulselrabar akan membangun 12 PLTS di beberapa pulau di Provinsi Sulsel, Sultra dan Sulbar dengan kapasitas 17,61 MWp," ungkapnya. 

Baca Juga: Beban Listrik di Jawa Barat Naik 13 persen Saat Libur Lebaran 2022, Kata PLN UID Jabar

Sementara itu, Direktur Utama PT Brantas Energy, Firmansyah Ibnu Haryoso menyambut baik kerja sama yang dilakukan oleh kedua belah pihak. 

"Hal ini merupakan sinergi yang baik dan kami turut berbangga karena dapat mengambil andil dalam mewujudkan net zero emission pada tahun 2060 di Indonesia," ujar Firmansyah

PLN sebagai ujung tombak transisi energi di sektor kelistrikan terus berupaya menghadirkan energi bersih bagi masyarakat demi menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik bagi generasi mendatang. Dalam mempercepat transisi energi di Tanah Air, PLN berkolaborasi dengan berbagai kalangan mulai dari pemerintah, BUMN, swasta hingga masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: