Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukukan Kinerja Apik di Kuartal-I 2022, Pertumbuhan Kredit BRI Lampaui Perbankan Nasional

Bukukan Kinerja Apik di Kuartal-I 2022, Pertumbuhan Kredit BRI Lampaui Perbankan Nasional Kredit Foto: BRI

Sunarso kemudian menceritakan mengenai proses transformasi digital yang dilakukan oleh BRI.

"Yang dimaksud digital itu apa? Digital itu ada dua. Pertama, mendigitalkan business process untuk dapat efisiensi. Kedua, membuat business model baru, mendigitalkan business model, yang artinya mengadakan business model yang sebelumnya tidak ada untuk meng-create value baru. Jadi, digitalisasi business process untuk mendapatkan efisiensi, digitalisasi business model untuk meng-create value baru dengan cara yang baru. Itu digital," katanya.

Sunarso pun melanjutkan mengenai transformasi culture yang dilakukan induk holding BUMN Ultra Mikro ini.

Baca Juga: Perkuat Distribusi, CCEP Indonesia Gunakan Corporate Billing Management BRI

"Bagaimana dengan culture? Apanya yang di-transform? Kita harus menuju ke performance-driven culture. Apa itu? Ketika setiap individu di dalam organisasi ini mampu merancang dan merencanakan suksesnya sendiri. Dan itu sudah terbentuk performance-driven culture. Maka tugas perusahaan sebenarnya hanya menyediakan lapangan tempat bertanding, tempat berkompetisi, dalam rangka mengeluarkan potensi terbaik setiap individu. Selain itu, perusahaan perlu menyediakan aturan main dalam kompetisi itu. Ketiga, perusahaan menyediakan scoreboard agar setiap pelaku kompetisi dapat melihat performance mereka. Inilah yang masuk ke dalam performance management system," paparnya.

Ia pun melanjutkan bahwa ketika performance dari masing-masing individu tersebut diketahui, tugas perusahaan selanjutnya adalah menyediakan reward bagi individu yang memiliki performance tinggi, seperti career path, akselerasi karir, ataupun bonus sehingga setiap individu terpacu untuk mengeluarkan potensi terbaiknya. Bos BRI ini pun mengungkapkan bahwa dalam rangka megeluarkan potensi terbaik para individu ini, perusahaan memiliki satu tugas lagi, yaitu mendidik dan mengarahkan para individu dalam koridor proses pembelajaran organisasi yang benar.

Baca Juga: Holding Ultra Mikro Gelar Roadshow Internalisasi Sinergi BRIGADE MADANI

"Maka, peranan corporate university itu menjadi central di dalam learning organization itu," lanjutnya.

Berkat transformasi luar biasa BRI, Sunarso pun optimis laba perseroan dapat mencapai setidak-tidaknya Rp45 triliun. Ia berujar bahwa angka tersebut tidak dihitung berdasarkan nilai kuartal-I 2022 dikali empat.

"Laba kami di kuartal-I 2022 itu Rp12,2 triliun. Jadi, dikalikan empat? Jadi Rp48 triliun. Tidak seperti itu kami menghitung targetnya. Laba kami mungkin Rp40 triliun. Bila meleset ya paling Rp45 triliun," tutupnya.

Penulis: Putu Rusta Adijaya

Laporan: Muhamad Ihsan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: