Sasaran pengendalian suhu agar tidak lebih dari 1,5 derajat celcius (dari hasil Pertemuan Paris 2015) sulit tercapai karena peningkatan suhu tersebut kini telah terjadi. Untuk itu dunia usaha, harus ikut aktif mempercepat pengendalian emisi gas.
“Hal inilah yang membuat target Net Zero Emission menjadi bergeser dari 2050 ke 2040. Dari situ, usaha pengendalian greenhouse dan gas karbon dioksida (CO2) perlu dipercepat. Penting bagi dunia usaha agar berperan aktif melakukan pembangunan berkelanjutan dan mempercepat target Net Zero Emission tersebut, “Kata Ekonom sekaligus tokoh lingkungan, Elim Salim di acara Indonesia Green & Sustainable Companies Award 2022 di Jakarta, kemarin.
Emil berpendapat usaha pengendalian emisi gas rumah kaca menjadi sangat mendesak untuk dipercepat memasuki tahun 2023-2040 sebagai tahun kritis pada perubahan iklim.
“Untuk itu dunia usaha harus ikut aktif mempercepat pengendalian emisi gas,”tegasnya. Seiring dengan hal itu, produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menyatakan komitmen besar dalam mengurangi emisi CO2 mencapai 30% pada 2030.
Baca Juga: Ungkap Ada Bahaya Besar, Fahri Hamzah: Sebaiknya Pak Jokowi Mencopot Menteri yang Ingin Capres 2024
PKT menyatakan akan mengurangi emisi karbon sebanyak sepertiga tiap satu dekade. Dengan demikian, diharapkan pada 2050 bisa tercapai bebas emisi karbon. Upaya ini kian ditempuh melalui pendekatan geological atau biological untuk bisa menyerap CO2.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: