Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendag Dampingi Jokowi Bertemu Pangeran Arab di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi

Mendag Dampingi Jokowi Bertemu Pangeran Arab di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi turut mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu Yang Mulia Putra Mahkota Muhammed Bin Zayed Al Nahyan untuk menyampaikan dukacita atas wafatnya Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Yang Mulia Syeikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.

Pertemuan dilakukan di Ruang Presidential Flight Bandar Udara Internasional Abu Dhabi pada Minggu, 15 Mei 2022. Seperti diketahui, Presiden UEA dikabarkan meninggal pada 13 Mei 2022 dalam usia 73 tahun.

Baca Juga: Kemendag RI Jalin Mitra Dagang Investasi dengan India

Mendag Lutfi hadir bersama sejumlah pejabat lain setelah mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan para pemimpin negara ASEAN dan Amerika Serikat pada KTT Khusus ASEAN-AS di Washington DC, Amerika. 

"Presiden menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Yang Mulia Syeikh Khalifa. Beliau adalah pemimpin besar tidak hanya di Timur Tengah, tetapi juga dunia," kata Mendag Lutfi, mengutip dalam siaran resminya, Senin (16/5/2022).

Bagi Indonesia, UEA merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub perdagangan internasional ke tujuan pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Saat ini Indonesia dan UEA sedang dalam tahap fine tuning penyelesaian perundingan Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA), khususnya terkait dengan akses pasar perdagangan barang.

Komunikasi dan pertemuan secara intens terus dilakukan oleh kedua pihak dengan harapan IUAE-CEPA dapat segera ditandatangani oleh Menteri Perdagangan kedua negara dalam waktu dekat. Dengan berlakunya IUAE-CEPA ini, diharapkan ekspor Indonesia ke UEA dapat meningkat sebesar 53,9 persen dalam 10 tahun ke depan jika dibandingkan pada tahun 2021, sejak dimulainya perundingan IUAE-CEPA.

"Indonesia terus meningkatkan hubungan kerja sama perdagangan dan investasi dengan UEA. Bagi Indonesia, peran UEA sangat strategis untuk meningkatkan ekspor dan investasi nasional," kata Lutfi dalam pesan singkatnya untuk disampaikan kepada media nasional.

Seperti diketahui, setelah diluncurkannya perundingan IUAE-CEPA pada September tahun lalu, pada 27 Februari 2022 di Yogyakarta, perundingan IUAE-CEPA secara substanstif telah berhasil disepakati oleh kedua negara setelah melakukan empat kali putaran perundingan. Terdapat 10 kelompok kerja untuk membahas berbagai isu substantif, yaitu perdagangan barang, perdagangan jasa, ketentuan asal barang, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, investasi, kerja sama ekonomi, hak kekayaan intelektual, pengadaan barang dan jasa pemerintah, usaha kecil dan menengah, dan ekonomi Islam serta hukum dan isu kelembagaan.

Total perdagangan Indonesia-UEA telah mencatat US$4,03 miliar pada tahun 2021. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA mencapai US$1,89 miliar dan impor Indonesia dari UEA sebesar US$2,14 miliar. Sementara, pada periode Januari–Maret 2022, total perdagangan kedua negara tercatat US$1,25 miliar, atau naik sebesar 20,99 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021, yang mencapai US$1,03 miliar.

Ekspor Indonesia ke UEA pada periode Januari-Maret 2022 telah mencapai US$525 juta atau naik sebesar 31,13 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang mencapai US$400 juta dan impor Indonesia dari UEA sebesar US$729 juta atau naik sebesar 14,6 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 yang mencapai US$636 juta. 

Produk ekspor nonmigas Indonesia antara lain palm oil, articles of jewellery, tubes and pipes of iron, motor cars & other motor vehicles, dan woven fabrics of synthetic filament yarn. Sementara, produk impor nonmigas Indonesia dari UEA antara lain semi-finished products of iron or non-alloy steel, acyclis hydrocarbons, unwrought aluminium, colloidal precious metal, dan polymers of propylene or of other olefins.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: