- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Tingkatkan Perdagangan Bilateral, Sawit Berkontribusi Mengisi Pasar Ekspor ke India
India telah lama menjadi mitra dagang penting bagi Indonesia. Terkait hal ini, Indonesia dan India juga berkomitmen untuk bersama-sama meningkatkan perdagangan bilateral dan investasi. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pada pertemuan dengan sejumlah pelaku usaha India di Jakarta pada Selasa (10/5).
Pertemuan tersebut diinisiasi Kedutaan Besar India. Turut hadir Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, dan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar Sutriono Edi.
Baca Juga: APROBI: Biodiesel Tidak Mengganggu Penggunaan Sawit untuk Minyak Goreng
"Pertemuan ini sejalan dengan target pemimpin kedua negara untuk meningkatkan nilai perdagangan Indonesia-India menjadi US$50 miliar pada 2025. Diharapkan kedua negara dapat menjalani pemulihan ekonomi dan menjadi lebih kuat," kata Jerry, dilansir dari laman InfoSAWIT pada Selasa (17/5).
Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 45 pelaku usaha menginisiasi perkenalan dan mengutarakan perhatiannya terkait peluang usaha di Indonesia, seperti kendala impor bahan baku dan perizinan berusaha. Mereka juga menyampaikan apresiasinya atas bantuan pemerintah Indonesia untuk keberlangsungan usahanya.
Merujuk data Badan Pusat Statistik, ekspor Indonesia ke India pada 2021 membukukan nilai US$13,2 miliar atau meningkat 27,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produk ekspor utamanya yaitu batu bara, minyak kelapa sawit, besi paduan, asam lemak monokarbosilik industri, dan bijih tembaga. Sementara, impor utama Indonesia dari India yaitu produk besi setengah jadi, gula tebu atau bit, kacang tanah, daging sapi beku, dan besi paduan.
Lebih lanjut disampaikan Jerry, India merupakan sumber penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) ke-26 bagi Indonesia.
Baca Juga: Emiten Perkebunan Sawit MGRO Raup Rp2,2 Triliun di Q1 2022
"Realisasi investasi India di Indonesia tercatat US$49,5 juta yang tersebar dalam 465 proyek. Tiga sektor terbesar meliputi industri tekstil; lahan bangunan, kawasan industri, dan aktivitas bisnis; serta perdagangan dan reparasi," ungkap Jerry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar