Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emiten Perkebunan Sawit MGRO Raup Rp2,2 Triliun di Q1 2022

Emiten Perkebunan Sawit MGRO Raup Rp2,2 Triliun di Q1 2022 Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mahkota Group Tbk (MGRO) perusahaan perkebunan dan perdagangan kelapa sawit menghasilkan Rp2,2 triliun di Kuartal 1 atau Q1 2022 karena harga minyak sawit mentah melonjak. Hasil ini pencapaian ini meningkat 80,01% dibandingkan Rp 1,23 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dikutip dari data keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/5/2022), bahwa penjual minyak sawit mentah (CPO) kepada pihak ketiga meningkat dari Rp1,10 triliun menjadi Rp1,88 triliun. Dengan inti sawit dan turunannya dengan penjualan Rp 308,67 miliar, cangkang Rp13,28 miliar, jahe Rp1,77 miliar, dan lainnya Rp358,44 juta.

Baca Juga: Peran Kebun Sawit yang Mirip Hutan, Seperti Apa? Ini Kata Pakar

Sementara itu, CPO ke pihak berelasi mencapai Rp200,62 miliar per Maret 2022, dibandingkan nol pada tahun sebelumnya. Demikian laporan keuangan interim perseroan yang tertuang dalam keterbukaan informasi BEI tersebut.

Namun, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp2,05 triliun dibandingkan Rp1,06 triliun pada periode yang sama tahun 2021. Biaya tersebut sudah termasuk pembelian bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) untuk CPO.

Alhasil, laba kotor perseroan tercatat Rp171,26 miliar, masih lebih tinggi dari Rp167,35 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Setelah dikurangi beban penjualan dan administrasi, laba sebelum pajak perseroan menjadi Rp10,36 miliar.

Baca Juga: Peneliti SEAFAST IPB: Minyak Sawit, Bahan Baku Minyak Goreng yang Sehat

Adapun untuk laba bersih perusahaan adalah Rp5,85 miliar. Hasil ini lebih baik dari kerugian Rp20,59 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Tetapi untuk, laba bersih per saham perseroan menjadi Rp1,66 setelah dikurangi Rp5,83 miliar.

Sebagai tambahan informasi dari data BEI, dilansir dari IDX Channel, untuk per tanggal 31 Maret 2022, total aset perseroan tercatat Rp2,18 triliun, meningkat 20,20% dari Rp1,82 triliun pada akhir tahun 2021. Kenaikan aset ini disebabkan oleh kenaikan piutang usaha, persediaan dan uang muka dari beberapa pelanggan.

Tetapi untuk liabilitas meningkat dari Rp1,11 triliun menjadi Rp1,47 triliun. Penyebabnya adalah peningkatan pinjaman bank untuk utang usaha pihak ketiga. Sementara itu, untuk total modal saham perseroan meningkat dari Rp709,8 miliar menjadi Rp716,35 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: