Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat Kearifan Lokal, KLHK Sebut Bali Terdepan dalam Pelestarian Alam

Lewat Kearifan Lokal, KLHK Sebut Bali Terdepan dalam Pelestarian Alam Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan pelestarian alam berbasis kearifan lokal masyarakat Bali, dapat terlihat diantaranya melalui konsep Tri Hita Karana, Tri Mandala, terasering, subak, dan Nista Mandala. Semua konsep tersebut mengarah pada pemanfaatan ruang wilayah secara berkeadilan, dengan pengawasan yang baik sehingga tercipta harmoni antara pemanfaatan dan upaya-upaya pelestarian.

"Semua elemen di Bali, telah secara nyata menyuguhkan percontohan tata kelola bentang alam (landscape management) dengan tingkat harmoni yang selalu terjaga. Menjadi percontohan penting untuk tata kelola bentang alam di wilayah tanah air Indonesia," kata Menteri LHK Siti Nurbaya saat menghadiri pentas seni-ekologis bertajuk "Nuwur Kukuwung Ranu" yang digelar di Pura Segara Danu, Batur, Kab. Bangli, Bali pada Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga: Kementerian LHK Siapkan Perpres Tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial

Mengemas upaya pemeliharaan dan pemulihan lingkungan, khususnya di kawasan Danau Batur, dengan pentas seni budaya dan pameran/festival, dinilai Menteri Siti sebagai langkah yang strategis. Hal ini juga relevan karena bentang alam Indonesia memiliki keragaman yang tinggi, dan dalam pengelolaannya menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama.

"Oleh karenanya pendekatan budaya, seni dan festival saat ini sangat relevan. Apalagi, sudah sangat dipahami bahwa struktur sosial dan budaya Bali mampu berperan sebagai instrumen pengawasan dan kontrol, sehingga disharmoni antara pemanfaatan dan konservasi dapat ditekan seminimal mungkin," ujarnya.

Lebih lanjut, Menteri Siti mengungkapkan Bali juga bisa menjadi contoh dalam aktualisasi sustainable development dan implementasi Paris Agreement. Selama 4 tahun hingga 2019, KLHK merekam hari Nyepi Bali yang berhasil menurunkan emisi karbon rata-rata sekitar 12-14 ribu ton CO2 ekuivalen dalam sehari.

"Bali menempatkan posisinya sebagai leading by example dalam penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan," ujarnya.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Siapkan Pendampingan bagi UMKM Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga

Pentas seni "Nuwur Kukuwung Ranu" disajikan Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dengan tujuan sebagai jalan penghormatan dan pemuliaan atas keindahan Danau Batur yang menghidupi Pulau Bali. Selain itu, penyelenggaraan event seperti ini diharapkan dapat mengungkit geliat pariwisata di Bali.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: