Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berdayakan UMKM Hingga Pelosok, Bank Sampoerna Manfaatkan Fintech

Berdayakan UMKM Hingga Pelosok, Bank Sampoerna Manfaatkan Fintech Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) menjawab tantangan transformasi digital melalui keterbukaan terhadap berbagai peluang kerja sama strategis dengan berbagai pihak, termasuk dengan sejumlah perusahaan P2P dan fintech lending dalam rangka mendukung pemberdayaan UMKM hingga ke pelosok Indonesia.

Dengan dukungan sistem informasi yang andal, Bank Sampoerna siap memperluas kolaborasi yang sudah berjalan saat ini. Kerja sama strategis dengan berbagai pihak tersebut mampu menopang pertumbuhan kinerja Bank pada kuartal I tahun ini sebagai fondasi yang optimistis untuk melangkah lebih jauh di tahun ini.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra mengungkapkan, transformasi digital yang dilakukan Bank Sampoerna selalu sejalan dengan dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu memberdayakan UMKM dan terus meningkatkan kualitas layanan perbankan melalui pemanfaatan teknologi digital. Baca Juga: Naik 17,3%, Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp13 Miliar di Kuartal I 2022

Hal ini dilakukan melalui kolaborasi dengan mitra strategis. Dengan demikian, UMKM yang selama ini tidak tersentuh layanan keuangan formal, kini banyak yang dapat menikmatinya.

“Kami menyiapkan pembiayaan yang disalurkan melalui perusahan P2P dan fintech lending demi menjamin dukung pendanaan kepada UMKM di pelosok. Hingga kini jumlahnya telah naik lebih dari 2 kali lipat hingga ratusan miliar rupiah dibandingkan dengan yang disalurkan pada tahun sebelumnya. Nilai pembiayaan akan terus meningkat sejalan dengan komitmen Bank Sampoerna yang ingin menjadikan UMKM tuan di rumah sendiri,” ujar Henky di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Hingga kini, Bank Sampoerna sudah bekerja sama dengan sejumlah mitra strategis, di antaranya perusahaan P2P lending, seperti Mekar, Julo, Indodana, Kredivo, dan Akulaku.

Selain itu, Bank Sampoerna juga berkolaborasi dengan perusahaan payment gateway (gerbang pembayaran), antara lain Xendit, Instamoney, Safecash, dan Dhasatra. Xendit bahkan telah masuk sebagai salah satu pemegang saham minoritas Bank Sampoerna sejak awal April lalu.

"Hal lain yang menunjukkan relevansi Bank Sampoerna di masyarakat adalah pertumbuhan transaksi digital yang cukup pesat. Pada kuartal pertama tahun 2022 ini, Bank Sampoerna memfasilitasi hampir 10 juta transaksi, meningkat sekitar dua kali lipat dari jumlah transaksi pada 3 bulan pertama tahun 2021," tukasnya. Baca Juga: Pentingnya Membuat Laporan Keuangan dan Aplikasi Keuangan untuk Pelaku UMKM

Ke depan, Hengky menegaskan, Bank akan terus membuka pintu lebar-lebar terhadap P2P dan fintech lending yang memiliki kesamaan visi dan komitmen terhadap UMKM untuk bekerja sama membantu pelaku UMKM bisa naik kelas. Hal ini didorong oleh kenyataan masih banyak UMKM yang tidak dapat masuk ke sistem keuangan formal karena terkendala persyaratan yang ketat dan tantangan geografis yang tidak mudah.

“Dengan transformasi digital yang dilakukan, Bank Sampoerna dapat lebih fleksibel dalam mengakomodir kebutuhan UMKM untuk berkembang demi membangun ekonomi Indonesia yang semakin kuat dari berbagai penjuru nusantara," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: