Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Ukraina-Rusia Bikin Pasar Energi Bergejolak, Perusahaan Prajogo Pangestu Tetap Raup Cuan

Perang Ukraina-Rusia Bikin Pasar Energi Bergejolak, Perusahaan Prajogo Pangestu Tetap Raup Cuan Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) perusahaan petrokimia dan energi yang dibangun oleh konglomerat Prajogo Pangestu ini pada kuartal I 2022 berhasil mencatatkan pendapatan US$813 juta tumbuh 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ebitda konsolidasi perseroan pun mencapai sebesar US$134 juta hingga akhir Maret 2022. 

Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Salim Pangestu, mengatakan bahwa hasil kinerja keuangan kuartal I 2022 perseroan mencerminkan kinerja yang solid walaupun dilatarbelakangi oleh gejolak di pasar energi yang terjadi didorong oleh konflik Rusia-Ukraina. 

“Anak perusahaan kami, Chandra Asri, tetap memiliki kesiapan untuk melalui siklus pasar petrokimia ini; sementara Star Energy, anak perusahaan kami di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi juga terus memberikan stabilitas pada angka keuangan konsolidasi kami,” ujar Agus, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (18/5/2022).      

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Prajogo Pangestu, Anak Pedagang Karet yang Jadi Konglomerat Energi Indonesia                                                                                       

Menurutnya, lonjakan harga minyak mentah karena ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan pengetatan margin petrokimia akibat dari permintaan di China yang melemah menyebabkan pengetatan margin di segmen petrokimia perseroan terutama polyolefin. 

"Terlepas dari kondisi yang menantang ini, pada kuartal I 2022, kami terus menghasilkan laba bersih konsolidasi positif setelah pajak sebesar US$30 juta selama periode tersebut," ucap Agus. 

Untuk total aset perseroan pada periode tersebut sebesar US$9.315 juta dibandingkan dengan akhir tahun 2021 sebesar US$9.242 juta, sedikit lebih tinggi dengan posisi kas sebesar US$1.649 juta, yang sebagian besar berasal dari hasil rights issue yang sukses di anak perusahaan yakni Chandra Asri.  

Total liabilitas sebesar US$4.977 juta per 31 Maret 2022 dibandingkan akhir tahun lalu senilai US$4.975 juta. 

Perseroan juga akan membagikan dividen tunai sebesar US$20 juta, atau 18 persen dari laba bersih perseroan sepanjang 2021 senilai US$109,11 juta. 

Baca Juga: Digitalisasi Proses Pengaturan SDM, Chandra Asri Gandeng Darwinbox

Sesuai hasil RUPS Tahunan perseroan, dividen tunai tersebut diberikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 24 Mei 2022 (recording date) pukul 16.00 WIB. 

Selain itu, RUPST perseroan juga memutuskan 1 persen dari laba bersih atau sebesar US$1,1 juta untuk dana cadangan sesuai Pasal 70 ayat 1 UUPT. 

Sedangkan sisanya sebesar US$88,01 juta atau setara dengan 81 persen dari laba bersih 2021, dialokasikan sebagai laba yang ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan ke depan sebagaimana diungkapkan perseroan dalam Keterbukaan Informasi Risalah Rapat RUPS Tahunan.

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitriyani
Editor: Annisa Nurfitriyani

Bagikan Artikel: