5 Hoaks yang Bantu Marcos Jr Menangi Pilpres Filipina, Rezim Diktator Diklaim Zaman Keemasan
5. Meremehkan pelanggaran HAM
Amnesty International memperkirakan pasukan keamanan Marcos membunuh, menyiksa, memerkosa, memutilasi, atau menahan paksa sekitar 70 ribu oposisi. Namun, sebuah video menyesatkan yang diunggah di Facebook selama kampanye Pilpres 2022 untuk berusaha mengecilkan masalah pelanggaran HAM Marcos.
Video itu menunjukkan mantan Presiden Marcos menuduh kelompok HAM tersebut tak mengunjungi Filipina dan mengandalkan 'desas-desus' dalam menyusun laporan pelanggaran HAM selama rezimnya. Video ini dibagikan lebih dari 3 ribu kali dan dilihat 184 ribu kali.
Padahal, sejumlah catatan sejarah menunjukkan Amnesty International mengunjungi Filipina setidaknya 2 kali selama kepresidenan Marcos.
Kongres Filipina rencananya akan bersidang pada akhir Mei untuk menetapkan hasil Pemilu. Kemudian, mereka akan mengumumkan secara resmi pemenang Pemilu, termasuk presiden baru Filipina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: