Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koalisi Indonesia Bersatu Akan Capreskan Anies? Begini Kata Zulhas

Koalisi Indonesia Bersatu Akan Capreskan Anies? Begini Kata Zulhas Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan Koalisi Bersatu yang dibangun partainya bersama Golongan Karya (Golkar) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum membicarakan sosok calon presiden yang akan diusung. Dia bilang Pilpres 2024 masih lama. 

Terkait isu yang berkembang soal poros koalisi itu bakal jadi jembatan bagi Ganjar Pranowo ataupun Anies Baswedan untuk Pilpres 2024, Zulhas, sapaan akrabnya, menyatakan sah saja dengan analisa-analisa itu. Tetapi, hingga saat ini, ketiga Parpol belum membicarakan sosok Capres. 

Baca Juga: Bukan Ganjar, Tapi Tokoh Ini yang Punya Modal Kuat Diusung Koalisi Indonesia Bersatu di Pilpres 2024

"Bisa saja analisa itu. Yang pasti memang kesepakatan kami ini kita belum bicara Capres, Cawapres. Karena kalau kita bicara Capres-Cawapres sudah pasti bertengkar dulu. (bicara Capres-Cawapres) Itu kita belum. Kita akan buat konsep, kita rumuskan, supaya Indonesia itu jadi negara berdaulat itu bagaimana," jawab Zulhas saat ditanya soal sosok Ganjar yang akan diusung poros itu di Podcast Refly Harun, Rabu (18/5/2022). 

Sebaliknya, saat ditanya isu PAN, Golkar dan PPP mengusung Anies Baswedan, Wakil Ketua MPR itu mengatakan pihaknya belum membahas soal sosok Capres yang akan diusung. Tetapi, ia tak menyalahkan adanya spekulasi-spekulasi soal itu. 

"Bisa saja analisis begitu. Kan harus rangking satu atau rangking dua. Apa salahnya. Kenapa tidak. Masih terbuka. Kita belum sampai sana (bahas Capres-Cawapres)," katanya. 

Poros koalisi tiga parpol itu, masih sebatas membahas masalah soal gagasan Indonesia berdaulat. Dia mengatakan, rumusan Indonesia berdaulat itu bakal jadi pijakan mereka merumuskan masa depan Indonesia. 

"Sekarang kita rumuskan terus untuk Indonesia berdaulat itu apa yang mesti dilakukan. Nanti kalau sudah jadi (rumusannya), mungkin awal Juni kita akan ketemu, kita tandatangan bersama-sama," katanya. 

Dia mengatakan tak menutup pintu bagi Parpol lain untuk bergabung dengan poros itu. Parpol lain yang ingin menyampaikan gagasannya soal Indonesia masa depan, pihaknya membuka diri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: