Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin: Hilirisasi Dongkrak Kinerja Manufatur Indonesia

Menperin: Hilirisasi Dongkrak Kinerja Manufatur Indonesia Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa upaya hilirisasi membuat industri pengolahan masih memberikan kontribusi yang dominan terhadap nilai ekspor nasional, dengan capaian sebesar 74,46% sepanjang Januari-April 2022.

Selama empat bulan pertama tahun 2022, pengapalan produk sektor manufaktur menembus hingga lebih dari US$69,59 miliar atau naik 29,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Hal ini menunjukkan bahwa upaya dan kebijakan dalam pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan oleh pemerintah berjalan dengan baik di tengah menghadapi berbagai tantangan dari kondisi ekonomi global yang tidak menentu,” katanya di Jakarta, kemarin.

Agus menegaskan, pihaknya konsisten melaksanakan program hilirisasi industri yang bertujuan meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, di tengah harga komoditas yang kian menanjak.

“Tingginya dominasi sektor industri manufaktur pada capaian nilai ekspor nasional juga menstimulasi peningkatan nilai surplus terhadap neraca perdagangan kita saat ini,”tambahnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan pada April 2022, yakni sebesar US$7,56 miliar. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, surplus neraca perdagangan pada April naik 66,9%.

Surplus neraca perdagangan itu diperoleh dari nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan nilai impor pada periode tersebut. BPS mencatat, nilai ekspor pada April 2022 sebesar US$27,32 miliar, sedangkan nilai impor mencapai USD$19,76 miliar.

Baca Juga: BHMS Raih Pendapatan Rp1,7 Triliun di 2021

Sementara itu, surplus April 2022 merupakan rekor tertinggi yang berhasil melampaui bulan Oktober 2021 dengan nilai sebesar US$5,74 miliar. Bahkan, nilai ekspor bulan keempat itu juga menjadi capaian tertinggi sepanjang masa, yang sebelumnya tercipta pada Maret 2022 sebesar US$26,5 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: