Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harkitnas, Begini Cara Solve Education! Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Harkitnas, Begini Cara Solve Education! Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kredit Foto: Solve Education!
Warta Ekonomi, Bandung -

Yayasan Teknologi untuk Indonesia (Solve Education!) dan Pemerintah Kota Semarang menandatangani kesepakatan bersama untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui serangkaian platform digital yang dikembangkan oleh Solve Education!.

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani pada 12 Mei 2022 lalu oleh Wali kota Semarang yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Baca Juga: Forum Relawan Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Rayakan di Monumen Kebangkitan Nasional Solo

Solve Education! juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk menjangkau proses pembelajaran bagi 200 siswa SMP dan 569 siswa SD sederajat di Semarang. Kerja sama tersebut akan berlaku selama lima tahun.

Kerja sama Solve Education! dan Pemerintah serta Departemen Pendidikan Kota Semarang ini juga sejalan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-114 pada 20 Mei 2022 dengan tema "Ayo Bangkit Bersama". Dengan adanya kerja sama ini, kualitas pendidikan Indonesia diharapkan dapat bangkit dan semakin berkembang, dimulai dari Kota Semarang. 

Baca Juga: Rayakan Hari Kebangkitan Nasional, Tokopedia Berikan Inovasi Terbarunya!

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan COVID-19 telah memberikan tantangan yang cukup besar pada segala aspek, terutama sektor pendidikan. Persebaran virus Corona yang masif di berbagai negara, memaksa dunia untuk berubah.

"Kita bisa melihat bagaimana perubahan-perubahan di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat COVID-19. Perubahan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Indonesia tidak sendiri dalam mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak pendidikannya," jelas Hendrar dalam keterangan resminya, Jumat (20/5/2022).

Dia menilai sebagai ujung tombak di level paling bawah suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk membuat keputusan cepat dalam merespons surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengharuskan sekolah untuk memberlakukan pembelajaran dari rumah. 

Pendidik merasa kaget karena harus mengubah sistem, silabus, dan proses belajar secara cepat. Siswa pun terbata-bata karena mendapat tumpukan tugas selama belajar dari rumah. 

Baca Juga: Maudy Ayunda: Indonesia Mengajak Anggota G20 Perkuat Gotong Royong untuk Pulihkan Pendidikan

Sementara itu, orang tua murid merasa stres ketika mendampingi proses pembelajaran dengan tugas-tugas, di samping harus memikirkan keberlangsungan hidup dan pekerjaan masing-masing di tengah krisis.

"Jadi, kendala-kendala itu menjadi catatan penting dari dunia pendidikan kita yang harus mengejar pembelajaran daring secara cepat," katanya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Budayakan Antikorupsi Mulai dari Lingkungan Pendidikan

Dia mengungkapkan, pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan, dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Melihat kondisi tersebut, semua pihak harus berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi pendidikan. Dengan demikian, inovasi-inovasi baru yang pastinya tidak membingungkan dan membosankan harus diciptakan.

Salah satunya, Solve Education! yang telah membuat beberapa aplikasi untuk menunjang pendidikan dengan memasukkan beberapa permainan atau game yang bisa dimainkan oleh anak-anak namun diselipkan dengan edukasi di dalamnya sehingga anak-anak tidak akan bosan untuk bermain sambil belajar. 

"Harapan saya semoga dengan ditandatanganinya MOU ini kita dapat bersama-sama meningkatkan kualitas dan akses Pendidikan dalam pengembangan kompetensi pada peserta didik di Kota Semarang melalui penggunaan dan adaptasi teknologi pendidikan," ungkap Hendi.

Baca Juga: Kuliah Umum di UGM, Gus Halim: Kebangkitan Indonesia Dimulai dari Desa

Adapun, Direktur Pelaksana Solve Education Indonesia, Talitha Amalia mengatakan bahwa melalui integrasi teknologi digital yang tepat, peserta didik dapat diberikan kesempatan untuk menikmati proses pembelajaran yang menyenangkan. 

"Misi kami adalah untuk membuat anak-anak senang dan menikmati proses belajar mereka," ujarnya.

Baca Juga: Pesan Hari Kebangkitan Nasional Fraksi PKS: Pandemi Mereda, Momentum Kebangkitan Ekonomi Rakyat

Menurutnya, dengan integrasi teknologi digital yang tepat guna, apalagi disertai dengan elemen gim yang seru, diharapkan dapat membantu guru untuk membuat proses belajar semakin menyenangkan. 

"Tentu kami ingin lebih terukur dan memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: