Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

MUI dan Muhammadiyah Kecam Kedubes Inggris Soal LGBT, Gus Nadir: Jangan Cuma Larut Ikuti Emosi Umat

MUI dan Muhammadiyah Kecam Kedubes Inggris Soal LGBT, Gus Nadir: Jangan Cuma Larut Ikuti Emosi Umat Kredit Foto: Twitter/Nadirsyah Hosen

"Muhammadiyah melihat praktik LGBT itu bukanlah merupakan hak asasi manusia. Dia merupakan perilaku menyimpang yang bisa diobati dan lurusukan. Oleh karena itu, negara harus hadir membantu mereka untuk bisa keluar dari perilaku yang tidak terpuji tersebut," ungkap Anwar.

Persoalan kedubes Inggris tersebut juga direspons langsung oleh Cendekiawan Nahdatul Ulama (NU), Nadirsyah Husen alias Gus Nadir melalui akun Twitter pribadinya. Gus Nadir lebih mengingatkan kepada kelompok MUI untuk tidak terpancing emosi karena mengikuti kemauan umat, tetapi juga harus mencerdaskan umatnya.

Baca Juga: Singgung Bendera LGBT Kedubes Inggris, Hidayat Nur Wahid: Bukti Pancasila Masih Perlu Disosialisasi

"Kawan-kawan di MUI jangan cuma larut mengikuti emosi umat, tapi juga harus cerdaskan umat," ucap Gus Nadir dikutip @na_dirs pada Minggu (22/5/2022).

Menurut Gus Nadir, seorang ulama merupakan pemimpin bukan untuk mengikuti kemauan umatnya. Selain itu lebih baik jelaskan soal konvensi Wina dan hak negara asing dalam teritori kedubes.

Baca Juga: Kecam Pengibaran Bendera LGBT di Kedubes Inggris, Politikus PKS: Jangan Lecehkan Negara Ini!

"Ulama itu memimpin, bukan mengikuti maunya umat, jelaskan soal konvensi Wina dan hak negara asing dalam teritori gedung kedubes mereka," ungkapnya.

"Jangan cuma diajari reaktif terus," sambungnya.

Sebelumnya, kantor Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia secara terang-terangan mengibarkan bendera LGBT guna memperingati hari melawan homofobia, bifobia, dan transfobia. melalui akun Instagram resmi milik kedubes Inggris @ukinindonesia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: