Sebut Banyak Elit NU Terkesan Sakit Jiwa, Faizal Assegaf: Gak Heran Bela LGBT, Sangat Memalukan!
Kritikus Faizal Assegaf menyentil elit Nahdatul Ulama (NU) yang dinilai getol membela Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Adapun LGBT ramai dibicarakan setelah dua pasangan gay tampil di Podcats Deddy Corbuzier tak lama kemudian bendera LGBT dikibarkan di kantor Kedutaan Besar Inggris.
Baca Juga: Sebut LGBT Tak Boleh Dipandang Rendah, Ustaz Adi Hidayat: Harus Tetap Dihormati!
“Sikap elit PBNU getol bela kaum Sodom ( LGBT), bukti ormas teresebut makin suram dan membusuk,” kata Faizal Assegaf di Twitter-nya, dikutip Rabu 25 Mei 2022.
Dia menilai, ormas Islam terbesar di RI itu juga sering mengkritik kata ‘kafir’ dalam Islam serta sering menuduh para ulama yang tak sepaham dengan label radikal.
“Pantas aja kalian gerah dengan kata ‘kafir’ dan gemar menstigma ulama kritis dengan tudingan radikal-radikul. Reaksi kebodohan kalian mirip dengan ubur-ubur beracun yang buas dan memalukan,” kata Faizal.
Lebih lanjut kepada FIN, Faizal menilai bahwa saa ini banyak elit NU terkesan sakit jiwa. Sehingga mereka membela LGBT.
Baca Juga: Sebut UAS Radikalis, Habib Husin: Ada Bukti, Pasti Diciduk!
“Banyak elit NU terkesan sakit jiwa, makanya tidak heran, tingkah mereka membela LGBT sangat memalukan,” uja Faizal Assegaf.
Sebelumnya, Kedubes Inggris untuk Indonesia mengibarkan bendera pelangi yang merupakan simbol LGBT dalam rangka memperingati International Day Against Homophobia, Biphobia, and Transphobia (IDAHOBIT) yang jatuh pada 17 Mei lalu.
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf turut berkomentar singkat mengenai pengibaran bendera tersebut.
Baca Juga: Utang Negara Indonesia Rp7.000 Triliun, Luhut: Masih Kecil
Menurutnya, pengibaran bendera LGBT oleh Kedubes Inggris di halaman kedutaan mereka bukan urusan PBNU maupun Indonesia.
“Silakan program mereka itu, bukan urusan kita,” jelas Gus Yahya kepada wartawan Jumat lalu.
Sementara itu, cendekiawan NU, Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir mengatakan, urusan LGBT adalah tentang kemanusiaan.
Gus Nadir mengataka, para pengidap LGBT harus dipandang sebagai sesama manusia.
“Hormati mereka sebagai sesama manusia. Setiap manusia membawa ruh suci dari Allah. Sebagai warga negara, mereka juga punya hak dan kewajiban yang sama,” katanya.
Gus Nadir bilang, mereka tidak boleh didiskriminasi. Urusan dosa, biar mereka dengan Tuhan.
Baca Juga: Denny Siregar Puji Soeharto Soal Senjata Api, Netizen: Jika FPI Pegang, Udah Hancur Indonesia Ini!
“Tidak boleh terjadi diskriminasi terhadap siapapun juga. Urusan dosa atau tidak, itu urusan mereka dengan Allah. Sesederhana itu. Gak pakai ribet,” kata Nadir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar