Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketum Partai Gelora Berharap Capres di Pilpres 2024 Merupakan Tokoh-tokoh Reformasi

Ketum Partai Gelora Berharap Capres di Pilpres 2024 Merupakan Tokoh-tokoh Reformasi Kredit Foto: Twitter/Anis Matta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta, berharap agar para capres yang akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berasal dari tokoh-tokoh reformasi. Hal itu dilakukan agar agenda pekerjaan rumah reformasi yang sudah berjalan 24 tahun bisa dituntaskan.

"Bisakah kita berharap, bahwa tahun depan itu sekaligus para capres yang akan maju untuk Pemilu 24 itu datangnya dari tokoh-tokoh reformasi, untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang belum selesai," kata Anis dalam diskusi Gelora Talk bertajuk '24 Tahun Reformasi, Sudah Sampai di Mana dan Mau Kemana Indonesia? yang digelar secara daring, Kamis (26/5/2022).

Anis mengatakan, cita-cita reformasi pada dasarnya adalah pintu gerbang untuk menciptakan kesejahteraan, bukan hanya demokrasi saja, meskipun kedua-duanya bisa berdiri sendiri.

"Tapi mimpi reformasi pada mulanya adalah menciptakan satu sintesa di mana demokrasi dan kesejahteraan bisa bertemu pada suatu titik dalam perjalanan sejarah kita," ungkapnya.

Ia mengingat kembali soal sintesa Orde Lama (Orla) dan Orde Baru (Orba). Bahwa ketika orde lama, kata dia, memang memiliki kebebasan, tapi tidak ada kesejahteraan, sementara saat orde baru ada kesejahteraan, tapi tidak ada kebebasan.

Baca Juga: Singapura Ogah Minta Maaf Soal Ustaz Abdul Somad (UAS), Omongan Refly Harun Tajam, Simak!

"Makanya saya membuat perumpamaan, Indonesia itu seperti burung. Dia disebut burung, kalau dia bisa terbang dan berkicau. Tapi kalau kalau dia lapar, dia tidak bisa terbang dan bisa berkicau saja, itu namanya burung dalam sangkar. Itu ada lagunya," tuturnya.

Indonesia, lanjut Anis, itu seperti burung yang sudah bisa terbang, tapi tidak terlalu lapar, sehingga terbangnya rendah, tidak begitu tinggi, padahal langitnya sangat tinggi.

"Jadi lahirnya Partai Gelora sebenarnya, karena cita-cita reformasi yang ingin menjadikan Indonesia terbang tinggi. Sekarang sudah terbang, tapi terbangnya tidak terlalu tinggi, sementara langit Indonesia ini terlalu tinggi," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap agar para aktivis reformasi bisa mencari ilham dari kisah Nabi Yusuf, yang menafsirkan mimpi Raja Mesir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: