Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

LPEI Lakukan Sinergi dan Kolaborasi dalam Upaya Meningkatkan Ekspor

LPEI Lakukan Sinergi dan Kolaborasi dalam Upaya Meningkatkan Ekspor Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan berbagai sinergi dan kolaborasi dalam menjalankan mandatnya untuk peningkatan ekspor, khususnya pada segmen UKM berorientasi ekspor.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas industri kecil dan menengah agar siap menghadapi pasar ekspor. LPEI melakukan kolaborasi bersama Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Baca Juga: Sri Mulyani Tekankan Simplifikasi Tata Kelola Ekspor dan Impor Jadi Agenda yang Sangat Penting

"Selain pembiayaan, LPEI proaktif membentuk ekosistem yang produktif dan menjaga keberlanjutan ekspor segmen UKM dengan berbagai kegiatan jasa konsultasi guna mengembangkan ekspor UKM, di antaranya melalui Program Desa Devisa," ujar Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso dalam siaran resmi Kemenkeu, Selasa (31/5/2022).

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menyambut baik kerja sama dengan LPEI dalam pengembangan sentra IKM potensi ekspor melalui program pengembangan klaster komoditas ekspor Program Desa Devisa dengan berbasis pemberdayaan masyarakat atau komunitas.

Pilot project kerja sama antara LPEI dengan Kemenperin diawali dengan pengembangan kapasitas para pelaku usaha di sentra IKM gula palma di Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

"Indonesia merupakan negara pengekspor utama gula palma di dunia dengan nilai ekspor produk berbahan dasar nira kelapa/gula aren/gula siwalan mencapai 36,5 ribu ton dengan nilai US$49,3 juta pada 2019, dan meningkat menjadi 39,4 ribu ton dengan nilai US$63,5 juta di tahun 2020," ujar Reni.

Kerja sama antara LPEI dan Ditjen IKMA Kemenperin meliputi program penyediaan dan pertukaran data dan informasi terkait IKM yang berorientasi ekspor, serta sosialisasi dan implementasi dalam hal fasilitasi pembiayaan, penjaminan, dan asuransi. Selain itu, juga dilakukan penyediaan jasa konsultasi terhadap IKM berorientasi ekspor, seperti pelatihan, bimbingan teknis, promosi, dan pendampingan, serta kerja sama lain.

"Kami akan bersama-sama menetapkan rencana kerja dan program kerja sama atas potensi pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi bagi IKM berorientasi ekspor pada komoditas unggulan lainnya di Indonesia," kata Rijani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: