Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Pemerintahan Negara Tetangga Indonesia, 10 Perempuan Diangkat Jadi Menteri

Di Pemerintahan Negara Tetangga Indonesia, 10 Perempuan Diangkat Jadi Menteri Kredit Foto: Reuters/Jason Lee
Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menunjuk sejumlah menteri perempuan dalam tim kabinetnya dengan beragam latar belakang. Kabinetnya turut melibatkan kelompok minoritas agama dan pribumi Aborigin.

Sebanyak 10 perempuan dimasukkan dalam kabinet yang beranggotakan 23 orang. Dalam pemerintahan koalisi Liberal-Nasional sebelumnya yang dipimpin oleh Scott Morrison, hanya ada tujuh menteri perempuan.

Baca Juga: Pererat Kolaborasi Ekonomi Digital, KJRI Perth Gelar Forum Roundtable di Australia

Menteri Perindustrian Ed Husic dan Menteri Pemuda Anne Aly menjadi menteri federal Muslim pertama Australia yang dilantik dalam sebuah upacara di Ibu Kota Canberra, Rabu (1/6/2022).

Sementara Linda Burney, yang mengenakan jubah kulit kanguru, menjadi perempuan Aborigin pertama yang mengurus pelayanan bagi pribumi Australia.

Albanese membentuk kementerian sementara yang mencakup empat anggota kunci lainnya, dua hari setelah pemilu 21 Mei sehingga ia dapat menghadiri pertemuan kelompok Quad di Tokyo, yang dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden serta para pemimpin Jepang dan India.

Empat anggota kementerian sementara ialah wakil perdana menteri Richard Marles, Penny Wong untuk urusan luar negeri, Jim Chalmers sebagai menteri keuangan, serta Katy Gallagher di bidang keuangan.

Don Farrell menjadi menteri perdagangan yang baru dan Tanya Plibersek sebagai menteri lingkungan, sementara Clare O'Neil akan bertanggung jawab atas urusan dalam negeri dan Chris Bowen mengambil alih sektor energi. Mantan pemimpin Partai Buruh Bill Shorten akan menjadi menteri untuk layanan pemerintah.

Albanese mengatakan, Partai Buruh akan memerintah dengan haknya sendiri, mengklaim 77 kursi di majelis rendah dengan 151 kursi. Hal itu membuatnya bisa membentuk pemerintahan mayoritas tanpa dukungan dari independen yang berfokus pada iklim dan Partai Hijau.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: